Gedung Birao Tegal

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gedung Birao adalah bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang terdapat di Kota Tegal. (1)

Gedung Birao sudah ada sejak tahun 1913.

Masyarakat sekitar menyebut Gedung Birao sebagai adik dari Lawang Sewu Semarang.

Terdapat kemiripan gaya arsitektur pada Gedung Birao dengan yang ada pada Lawang Sewu Semarang.

Gedung Birao adalah kantor perusahaan kereta api yang bernama Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS).

Izin trayek dari kantor tersebut melayani jalur dari Semarang menuju Cirebon, melawati Pekalongan dan Tegal.

Gedung Birao menjadi bukti saksi sejarah transportasi kereta api di Jawa. (2) 

Baca: Gedung DPR RI

Bangunan gedung Birao berada di Jalan Pancasila, Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah. (2) 

Baca: Kota Tegal

Gedung Birao pertama kali dirancang pada tahun 1884-1971 oleh arsitek Belanda, Henri Maclaine Pont.

Henri adalah arsitek keturunan Belanda-Bugis dan lahir di Jakarta.

Gedung Birao memiliki gaya arsitektur Belanda.

Pembangunan Gedung Birao memperhatikan lokasi yang berada di sekitar alun-alun, masjid, dan tempat tinggal Gubernur pada masa itu.

Henri membuat Gedung Birao mirip dengan kantor pusat NIS yang ada di Semarang.

Bangunan Gedung Birao dirancang untuk dapat menyesuaikan iklim, sinar matahari hingga gaya hidup dari masyarakat lokal pada masa itu.

Arsitek Henri Maclaine Pont menggunakan bahan-bahan lokal dalam pembangunan gedung.

Setelah Proklamasi pada tanggal 10 September 1945, Gedung Birao digunakan sebagai tempat pengibaran bendera Merah Putih.

Gedung Birao menjadi saksi sejarah dari masa Hindia Belanda hingga saat ini. (1) 

Pada masa penjajahan Jepang, Gedung Birao digunakan sebagai kantor pemerintahan militer.

Sebelum dikosongkan seperti saat ini, Gedung Birao pernah difungsikan sebagai kampus Universitas Pancasakti (UPS) Kota Tegal. (3) 

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/YUSTICA)