TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia telah memulai serangan besarnya di Donbas, Ukraina timur, Selasa, (19/4/2022).
Kata dia, Rusia kini berfokus menguasai wilayah Ukraina timur. Zelenskiy mengatakan warga Ukraina akan terus melawan pasukan Rusia.
Serangan ini sudah lama diperkirakan oleh Ukraina karena Rusia terus mengerahkan pasukan ke Ukraina timur.
"Kini kami bisa menyatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran di Donbas yang sudah lama mereka persiapkan," kata Zelenskiy melalui pesan video dikutip dari The Guardian.
"Sebagian besar pasukan Rusia kini terkonsentrasi untuk serangan ini."
Zelenskiy menyebut Ukraina akan terus melawan, tak peduli berapa pun pasukan yang dikerahkan Rusia.
"Kami akan melawan. Kami tidak akan menyerahkan sedikit pun wilayah Ukraina."
Sementara itu, Sekretaris Pers Keamanan Nasional dan Dewan Keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan serangan Rusia telah dimulai di hampir semua garis depan, yakni di Donetsk, Luhansk, dan Kharkiv.
Baca: Mantan Presiden Ukraina: Negara Kami Membutuhkan Senjata, Senjata, dan Senjata!
"Pasukan pendudukan berusaha menerobos pertahanan kami," kata Danilov.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya juga sudah mengatakan bahwa Rusia ingin "membebaskan" Donbas.
Donbas kini sudah dikuasai oleh kelompok separatis yang mendukung Rusia.
Sebelum serangan besar di Donbas dimulai, Rusia dilaporkan meluncurkan sejumlah rudal jarak jauhnya ke wilayah Ukraina.
Serangan rudal di Donetsk dilaporkan menewaskan empat orang.
11 batalion taktis ditambahkan
Pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan ada 11 batalion taktis yang ditambahkan Rusia di Donbas.
Dengan demikian, jumlah totalnya menjadi 76 batalion taktis.
Baca: Zelensky Ancam Akhiri Negosiasi Jika Rusia Singkirkan Pasukan Ukraina Terakhir di Mariupol
Baca: Jerman Bakal Gelontorkan Bantuan Militer Lebih dari €1 Miliar untuk Ukraina
Batalion taktis umumnya terdiri atas sistem pertahanan udara, kendaraan taktis dan lapis baja, artileri, helikopter, zeni dan dukungan logistik.
Selain itu, Rusia juga memiliki sekitar 22 batalion taktis di Ukraina utara.
Menurutnya, sekitar setengah dari batalion taktis yang ada di wilayah Ukraina berusaha merebut Kota Mariupol.
"Kami memperkirakan Mariupol masih diperebutkan," kata pejabat itu.
Mariupol hingga saat ini masih diancam oleh serangan udara dan artileri dari pasukan Rusia.
Kata dia, jika Mariupol jatuh ke tangan Rusia, hal itu akan membebaskan puluhan batalion taktis yang bisa digunakan di Ukraina timur dan selatan.
Sementara itu, warga Ukraina mengaku percaya bahwa Rusia kini bersiap mendaratkan angkatan lautnya di dekat Mariupol.
Baca: Kapal Perangnya Ditenggelamkan, Rusia Akan Balas Dendam & Lawan Serangan Teroris Ukraina
Baca: Prangko Jari Tengah yang Diterbitkan Ukraina untuk Ejek Rusia Kini Laris Manis Diburu
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini