TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aksi Bela Islam 2503 yang digelar di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Jumat, (25/3/2022), berlangsung ricuh.
Kericuhan terjadi lantaran massa aksi yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) Islam Persaudaraan Alumni (PA) 212 berupaya untuk menembus barikade polisi.
Hal itu dilakukan massa aksi sebagai langkah untuk menuju ke Istana Negara.
Mengutip Tribunnews.com, awalnya terdengar sang orator dari mobil komando mengisyaratkan akan adanya pergerakan titik aksi dari depan Monas tersebut.
Akan tetapi, belum diketahui akan ke arah mana massa aksi bergerak.
"Yuk kita bersalawat sekalian pelan-pelan beranjak," kata orator di atas mobil komando.
Baca: Desak Polisi Bebaskan 4 Rekan, Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Gubernur Jateng
Namun, massa ternyata bergerak dan mengarah ke Medan Merdeka Barat yang diketahui merupakan arah menuju Istana Negara.
Respons dari pihak kepolisian justru membuat massa aksi yang didominasi bapak-bapak tersebut emosi.
Akibatnya, aksi saling dorong disertai adu mulut pun tak terhindari antara kedua kelompok tersebut.
Sementara itu, dari mobil pengurai massa (Raisa) milik polisi, terdengar seruan agar massa aksi menjauh.
"Mohon massa aksi untuk menjauh, mundur, tolong aksi yang damai, silakan massa aksi," kata seorang anggota polisi dari mobil Raisa.
Setelah mendengar komando dari pihak kepolisian, sang orator, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif, yang berada di mobil komando lantas meminta massa aksi untuk mundur.
"Satu komando, tolong mundur, mundur ingat patuh satu komando," kata Slamet secara tegas.
Tak lama kemudian, massa aksi pun mulai membubarkan diri seiring dengan adanya seruan dari Slamet Ma'arif tersebut.
Baca: Massa Aksi Tolak Omnibus Law Kembali Turun, 6000 Personil Polisi Disiagakan di Sekitar Istana
Menurut pantauan di lokasi, kondisi lalu lintas di area Patung Kuda sempat terhambat. Akan tetapi, kini lalu lintas telah normal kembali.
Diberitakan sebelumnya, aksi yang disampaikan oleh ormas Islam yang tergabung bersama PA 212 ini menuntut pemerintah untuk dapat menindak tegas para penista agama yang dinilai telah memperburuk keadaan.
Adapun sederet nama yang dimaksud adalah Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Ade Armando, Abu Janda, hingga yang terbaru pendeta Saifuddin Ibrahim.
Baca: PA 212 Gelar Aksi Bela Islam 2503 Siang Ini, Ribuan Massa Akan Hadir Tuntut Menag Yaqut Mundur
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Baca selengkapnya terkait aksi massa ricuh di sini