Sebelum menjadi model, kegiatan sehari-hainya tak jauh dari menggambar, karena cita-citanya adalah sebagai ulustrator.
Sang ibu, Diana, bahkan menyebut putri sulungnya ingin menjadi ilustrator Marvel.
Bakat menggambarnya ini memang telah terlihat sejak Nafa kecil.
Diana juga memperlihatkan karya Nafa kepada awak media, di antaranya mural di ruang tamu.
Nafa juga bergabung dengan komunitas mural di kampusnya.
Diana dan sang ayah, Agus Rizal mengaku awalnya ragu dan kaget. Namun, mereka mendukung penuh putrinya.
Meski waktu antara Indonesia-Milan berbeda 7 jam, mereka selalu memantau aktivitas Nafa.
"Alhamdulillah semua support. Dia bilang di sana juga lingkungannya support. Orang -orangnya sangat profesional," kata dia.
Gagal Jadi Pramugari
Nafa bercerita kepada sang ibu bahwa orang-orang di Milan menyebutnya unik dan ramah.
Saat dia bercerita asalnya dari Indonesia, orang-orang di Milan sempat ada yang kaget.
Pasalnya, banyak orang Milan yang beranggapan bahwa wanita Asia kebanyakan bermata sipit.
Diana menyebut Nafa pernah mendaftar sebagai pramugari, tetapi gagal lantaran terlalu tinggi.
Pihak penyeleksi justru menyarankan Nafa melamar pada perusahaan penerbangan internasional. Namun, gadis itu ia kemudian memilih untuk kuliah.
"Kalau tidak salah sih 176-an ya," kata Diana.
Baca: Nafa Salvana
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Baca selengkapnya terkait Nafa Salvana di sini