TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ilmuwan asal Makassar, Prof. Taruna Ikrar berhasil meraih predikat Top 1 Percent, serta menempati ranking 1 sebagai ilmuwan yang paling berpengaruh menurut Science and Technology Index (SINTA).
Sebagai informasi, SINTA sendiri merupakan sistem yang diperkenalkan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sebagai wahana untuk mengkomunikasikan iptek anak-anak negeri.
Wahana tersebut menjadi pusat indeks institusi dan kepakaran di Indonesia, yang sifatnya memudahkan peneliti dan dosen institusi.
Predikat Top 1 Persen Ilmuwan yang berpengaruh ini, datanya didapatkan dari jumlah 6.000 ilmuwan bergelar profesor, 45.000 ilmuwan bergelar doktor, serta 250,600 dosen yang terdaftar di SINTA KEMENDIKBUD.
Berdasarkan hal tersebut, parameter yang digunakan yakni jumlah sitasi, berapa jumlah karya ilmiah yang terindeks di SCOPUS dan Google Scholar, H-Index, serta jumlah karya berdasarkan Q1, Q2, Q3, Q4.
Baca: Taruna Ikrar Ajak Sivitas Akademika Dukung Visi Universitas Malahayati Jadi World Class University
Oleh karena itu, menurut kalkulasi tersebut, ilmuwan Taruna Ikrar berhasi mendapatkan predikat Ilmuwan Top 1 Persen serta menjadi ilmuwan dengan peringkat 1 paling berpengaruh.
Taruna Ikrar lantas menyampaikan tanggapannya terkait prestasi yang diraihnya tersebut.
"Tentu, ini wajib disyukuri sebagai sebuah pengakuan negara dan lembaga yang memiliki autoritas tertinggi terhadap prestasi dan karya serta penemuan kami," ujar Taruna Ikrar saat dihubungi Tribunnewswiki, Jumat (18/2/2022).
Ia menyebut, atas predikat yang diraih, dapat menjadi pemacu semangat untuk semakin meningkatkan usaha dalam meneliti.
"Sekaligus sebagai pemacu untuk semakin meningkatkan usaha kami dalam meneliti, melaksanakan pendidikan dan pengabdian masyarakat sesuai tri darma perguruan tinggi," kata Taruna Ikrar.
Baca: Ketua Konsil Kedokteran (KKI) Taruna Ikrar Menjadi Promotor Pengukuhan Profesor Eks Menkes Terawan
Ia berharap, dengan adanya penemuan-penemuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat kedepannya.
"Semoga penemuan penemuan tersebut bisa memberi manfaat yang besar bagi ummat manusia secara universal," ucap Taruna Ikrar.
"Serta mengahrumkan nama bangsa Indonesia," imbuh dia.
Baca: Taruna Ikrar Raih ICMI Award Bidang Teknologi Kesehatan
Profil Taruna Ikrar
Melansir Tribunnewswiki.com, Taruna Ikrar merupakan seorang ilmuwan sekaligus dokter di Pacific Health Science University. Ia merupakan alumnus Irvine's School of Medicine, Niigata University, Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin.
Dokter kelahiran Makassar, 15 April 1969 ini, juga merupakan ilmuwan dalam bidang saraf, jantung dan farmasi.
Namanya tercatat sebagai salah satu penulis yang memopulerkan sistem AlstR atau allatostatin receptor melalui sebuah artikel. Artikel tersebut dipublikasikan di jurnal Frontiers of Neural Circuit edisi 20, Januari 2012.
Taruna Ikrar menjabat sebagai dekan pada Faculty of Biomedical Sicences, Pacific Health Science University.
Baca: Taruna Ikrar Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terpilih sebagai Direktur IAMRA
Selain itu, Taruna Ikrar juga pernah menjabat sebagai spesialis laboratorium pada Departemen Anatomi dan Neurobiologi di Irvine's School of Medicine, University of California.
Taruna Ikrar merilis bukunya yang berjudul Gagasan Indonesia Modern Berbasis NeuroLeadership pada 27 Februari 2019.
Buku setebal 281 itu berisi gabungan antara ilmu neurosains dan leadership (kepemimpinan). Di dalamnya dibahas tentang bagaimana Indonesia modern dari cara pandang neurosains.
Selain itu, sederet penghargaan berhasil diraih Taruna Ikrar, termasuk Outstanding Scientist, USA, 2014, Akil Award, for Medical Scientific Achievement, University of Hasanuddin, 2016, Japan International Agency Award, 1997, dan masih banyak lagi.
Baca: Prof Taruna Ikrar Bersama dr Dito Anurogo Publikasi Jurnal Internasional Tentang Vaksin
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Baca selengkapnya terkait berita Taruna Ikrar di sini