AS Sebut Rusia Sedang Siapkan Invasi ke Ukraina, Bisa Terjadi Beberapa Hari ke Depan

Sebelumnya, dilaporkan bahwa pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Rusia saling melepaskan tembakan di Ukraina timur.


zoom-inlihat foto
Seorang-tentara-Ukraina-sedang.jpg
ANATOLII STEPANOV / AFP
Seorang tentara Ukraina sedang mengecek senjata di dekat Desa Zolote, Lugansk, 21 Januari 2022.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan muncul tanda-tanda bahwa Rusia sedang mematangkan rencana invasi ke Ukraina.

Kata Biden pada hari Kamis, (18/2/2022), invasi Rusia bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, Biden percaya bahwa Moskow tengah menyiapkan alasan atau dalih untuk membenarkan invasi tersebut.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Rusia saling melepaskan tembakan di Ukraina timur.

Sementara itu, Rusia justru menuduh Biden memancing ketegangan dan menyatakan bahwa Washington mengabaikan permintaan keamanan dari Rusia.

Melansir pemberitaan Reuters, (18/2/2022), AS juga dituding memberikan ancaman dalam bentuk "tindakan militer tertentu" kepada Rusia.

Moskow pun naik pitam dan memutuskan mengusir dua pejabat kedutaan AS.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021. (MARTIAL TREZZINI / POOL / AFP)

Baca: Hacker Pemerintah Rusia Disebut Telah Terobos Sistem Militer Ukraina

Setelah ada insiden saling tembak antara tentara Ukraina dan kelompok separatis Rusia, AS dan sekutunya khawatir akan rencana yang disusun Moskow.

Negara-negara Barat memperingatkan bahwa Moskow bisa membuat dalih dan skenario untuk membenarkan adanya invasi.

"Kita punya alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi militer palsu agar punya alasan untuk melakukannya. Setiap tanda yang kita lihat menunjukkan bahwa mereka bersiap masuk ke Ukraina dan menyerang Ukraina," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih dikutip dari Reuters.

"Akal sehatku mengatakan ini bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan."

Biden pun memerintahkan Menteri Luar Negeri AS untuk membicarakan hal itu pada sidang Dewan Keamanan PBB.

Baca: Berisi para Wanita Lansia, Batalion Babushka Siap Lindungi Ukraina dari Rusia

Kepada Dewan Keamanan PBB, Biden menguraikan dugaannya tentang skenario yang bakal diambil Rusia untuk membenarkan adanya invasi.

"Katakanlah skenario itu bisa saja sebuah aksi palsu berupa pengeboman oleh teroris di wilayah Rusia, penemuan pemakaman massal, serangan drone terhadap warga sipil, atau serangan palsu, atau nyata, menggunakan senjata kimia. Rusia menyebutkan peristiwa ini sebagai pembersihan etnis atau genosida.

Seorang tentara Ukraina sedang berjaga di dekat Gorlivka, Donetsk, garis perbatasan dengan kelompok separatis yang didukung Rusia, 23 Januari 2022.
Seorang tentara Ukraina sedang berjaga di dekat Gorlivka, Donetsk, garis perbatasan dengan kelompok separatis yang didukung Rusia, 23 Januari 2022. (ANATOLII STEPANOV / AFP)

 

Tuduhan ini ditanggapi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin.

Vershinin mengatakan tuduhan Biden adalah hal yang patut disesalkan dan berbahaya.

Selain itu, dia menyebut bahwa beberapa tentara Rusisa telah kembali ke baraknya.

Rusia kemudian menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB yang isinya menuduh pemerintah Ukraina "melenyapkan" warga sipil di timur.

Baca: Desak Warga AS Tinggalkan Ukraina, Joe Biden: Kita Menghadapi Salah Satu Militer Terkuat di Dunia

Penarikan





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved