"Kalaupun kita bisa bertemu dengan dia (Marc Marquez) dan melihat keadaan kami yang menderita selama ini, mungkin tidak sampai hati melintas di sini."
"Apalagi dengan laju kecepatan tinggi karena dia sebagai pembalap," ungkap Sibawaeh, dilansir Kompas.com.
"Jadi kalau dikatakan kenapa ada foto saya, mungkin mata kamera diarahkan Tuhan kepada saya, sehingga pihak yang mengunggah bisa membantu menyuarakan perasaan saya, agar tanah saya segera dibayar," lanjutnya.
Baca: Ratusan Sopir dan Warga Blokade Jalan di Sirkuit Mandalika, Ini Penyebabnya
Sengketa Tak Kunjung Usai
Sementara itu, mengenai sengketa lahan yang belum tuntas, Gubernur NTB telah membentuk Satgas penyelesaian sengketa lahan antara warga dan ITDC.
Akan tetapi, hingga tes pramusim berjalan sejak Jumat 11 Februari 2022 kemarin, sengketa tersebut tak kunjung usai.
Menurut Anggota Satgas Penyelesaian Sengketa Lahan Sirkuit, Zainal Asikin, hingga hari ini pihaknya baru menyelesaikan dua kasus lahan warga yang bersengketa dengan ITDC.
Asikin menyebut, masih ada 10 kasus sengketa lahan lainnya. Ia bahkan ragu kasus tersebut dapat rampung hingga perhelatan MotoGP pada 18 hingga 21 Maret 2022 mendatang.
"Kita baru selesaikan dua kasus, masih ada 10 kasus lainnya. Mungkin tidak bisa kita menyelesaikan hingga perhelatan MotoGP," kata Asikin kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/2/2022).
Asikin mengaku kesulitan menyelesaikan lahan sengketa tersebut, lantaran masing-masing warga memiliki banyak ahli waris yang harus dihadirkan.
"Itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, tidak bisa diselesaikan tanpa harus menuntaskan satu kasus sekaligus dengan menghadirkan ahli warisnya," kata Asikin, mengutip Kompas.com.
Adapun, pihaknya menyebut akan mengeluarkan rekomendasi dari proses penyelesaian lahan tersebut, berupa layak atau tidaknya lahan itu dibayar oleh ITDC.
Mengenai pengakuan Sibawaeh terkait lahannya yang masih sengketa, ahli hukum Universitas Mataram itu menegaskan bahwa kinerja tim Satgas berlandaskan pada aaspek hukum dan aspek kemanfaatan bagi kedua belah pihak.
"Dua aspek ini kita utamakan, kalau memang apa yang kita gelar, apa yang kita kaji, kalau memang ITDC harus membayar, kita akan tekan untuk membayar warga," jelasnya.
Baca: Sirkuit Mandalika
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Baca selengkapnya terkait Sirkuit Mandala di sini