TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf kepada masyarakat di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.
Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf setelah peristiwa penangkapan sejumlah warga Desa Wadas dalam kegiatan pengukuran lahan, pada Selasa (8/2/2022).
"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan wabilkhusus kepada masyarakat di Desa Wadas," kata Ganjar, dikutip TribunnewsWiki dari siaran YouTube Kompas TV, Rabu (9/2/2022).
Ganjar Pranowo juga menegaskan bahwa dia bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu.
Dia menyebutkan bahwa sejumlah masyarakat yang diamankan oleh pihak kepolisian di tengah kegiatan kemarin juga akan dibebaskan.
"Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman, saya minta maaf, dan saya yang bertanggung jawab," kata Ganjar.
"Kemarin malam cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda untuk memantau perkembangan di Purworejo, wabilkhusus di Wadas. Kami sepakat masyarakat yang kemarin diamankan akan dilepas," ungkapnya.

Baca: Muhaimin Iskandar Kecam Aksi Represif Aparat Kepung Warga Desa Wadas
Baca: Ganjar Pranowo
Sebelumnya, peristiwa kericuhan yang melibatkan warga dengan aparat kepolisian sempat terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2/2022).
Insiden kericuhan tersebut muncul seusai ratusan aparat kepolisian datang untuk mengamankan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang hendak melakukan penghitungan luas lahan.
Penghitungan itu dilakukan lantaran pemerintah bakal menggunakan Desa Wadas sebagai tempat pertambangan material proyek pembangunan Bendungan Bener.
Akan tetapi, pengukuran tersebut diwarnai kericuhan hingga akhirnya puluhan orang dikabarkan diamankan oleh petugas.
Menteri Koordiantor Bidang Hukum, Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun turut angkat bicara menanggapi hal ini.
Mahfud MD mengatakan bahwa aparat kepolisian telah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat di Desa Wadas.
Mahfud MD juga dengan tegas membantah adanya kekerasan aparat yang terjadi dalam proses pengukuran lahan warga untuk penambangan batu andesit di Desa Wadas ini.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan tidak ada tindakan kekerasan apalagi tembakan yang dilakukan oleh polisi pada warga Desa Wadas.
"Polisi sudah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat. Tidak ada kekerasan dari aparat, tidak ada penembakan," kata Mahfud MD, Rabu (9/2/2022), dikutip dari Tribunnews.
Menurut Mahfud, pihak kepolisian telah menjalankan tugas permintaan pengawalan ke Desa Wadas.
"Polisi sudah bertindak atas permintaan untuk pengawalan dan menjaga masyarakat agar tidak terjebak konflik horizontal dan terprovokasi antar sesana masyarakat," ujarnya.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini
Bantah Renggang, Puan Ungkap Kenangan Manis Bantu Menangkan Ganjar Jadi Gubernur Jawa Tengah |
![]() |
---|
Ayah Wanita Hamil yang Dibunuh Pacar Masih Tak Percaya Anaknya Meninggal, Malamnya Masih Mengabari |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Ngaku Siap Maju Capres 2024: Suara Rakyat Juga Tak Boleh Diabaikan |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Nyatakan Siap Maju Jadi Capres Jika Diusung PDI-P |
![]() |
---|
Pengamat : Kena Sentil Bambang Pacul, Ganjar Belum Patuh Agenda Pencapresan PDI-P |
![]() |
---|