TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis jenis-jenis vaksin booster yang digunakan di Indonesia pada 10 Januari lalu.
Ada lima vaksin yang akan digunakan untuk program dosis lanjutan, termasuk CoronaVac produksi Sinovac atau PT Bio Farma.
Penerima vaksin booster paling tidak harus sudah mendapatkan suntikan dosis lengkap selama setidaknya 6 bulan.
Jenis booster untuk Sinovac
Dikutip dari Kompas.com, penerima vaksin primer dosis lengkap atau dosis satu dan dosis dua berupa Sinovac atau CoronaVac, maka bisa mendapatkan salah satu dari empat jenis vaksin booster, yaitu:
1. CoronaVac
Penerima dosis lengkap vaksin Sinovac bisa memperoleh vaksin booster yang sama, CoronaVac, dengan pemberian satu dosis.
2. Zifivax
Penerima dosis lengkap vaksin Sinovac, bisa mendapat vaksin booster Zifivax satu dosis.
3. AstraZeneca
Penerima dosis lengkap vaksin Sinovac bisa mendapatkan vaksin booster AstraZeneca dengan dosis setengah.
3. Pfizer
Penerima dosis lengkap vaksin Sinovac juga diizinkan menggunakan vaksin booster Pfizer dengan dosis setengah.
Efektivitas setengah dosis vaksin
Vaksin booster setengah dosis disebut bisa meningkatkan antibodi lebih baik dari vaksin lengkap atau dua dosis.
Sementara, dampak atau Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan setengah dosis vaksin cukup ringan.
Baca: Vaksin Sinovac
Baca: Covid-19 Varian Omicron
Lalu, efektivitas dari vaksin booster bersifat heterolog atau jenis vaksin berbeda dari dosis pertama dan dosis kedua lebih tinggi dibandingkan vaksin booster homolog atau vaksin sejenis.
“Vaksin booster heterolog dengan kombinasi jenis berbeda menunjukkan peningkatan antibodi relatif sama, bahkan lebih baik dari vaksin booster homolog jenis yang sama,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari pemberitaan sebelumnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
SIMAK ARTIKEL SEPUTAR VAKSINASI DI SINI