Xi Jinping

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Xi Jinping adalah pemimpin tertinggi Partai Komunis China sekaligus Presiden Republik Rakyat China.

Ia merupakan anak dari petinggi Partai Komunis China (PKC), Xi Zhongxun.

Namun, ia harus hidup di pengasingan setelah ayahnya dilengserkan.

Baca: Mao Zedong

Xi Jinping lahir di Beijing pada 15 Juni 1953.

Ia lahir dari pasangan Xi Zhongxun dan Qi Xin. (1)

Selain sebagai petinggi PKC, Xi Zhongxun juga merupakan kawan dekat Mao Tse Tung, pendiri Komunis China.

Sejak awal, Xi Jinping telah disiapkan untuk masuk ke dalam pemerintahan.

Pada tahun 1962, ayahnya dilengserkan dari kekuasaan.

Pada tahun 1966, Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan.

Revolusi tersebut bertujuan untuk melestarikan ideologi komunis yang sejati dan membersihkan China dari kapitalisme.

Seluruh pendidikan formal dihentikan.

Xi yang tengah belajar di sekolah menengah harus bekerja di desa pertanian terpencil selama tujuh tahun.

Ia melakukan pekerjaan kasar sebagai buruh.

Di tempat tersebut, fisik dan mental Xi ditempa.

Baca: Ban Ki-Moon

Ia menjalin hubungan baik dengan penduduk desa.

Setelah kegagalan revolusi, ia menempuh pendidikan teknik kimia di Universitas Tsinghua.

Pada tahun 1976, Mao meninggal.

Empat tahun sebelumnya, Xi telah bergabung dengan PKC.

Karirnya terus merangkak naik hingga pada tahun 2012, ia terpilih sebagai presiden.

Di awal masa jabatan sebagai presiden, ia mengambil beberapa langkah yang berani.

Ia menangkap tokoh-tokoh kuat, termasuk mantan kepala keamanan Zhou Yongkang pada akhir tahun 2014.

Ia juga mendisiplinkan 100 ribu pejabat.

Di tahun yang sama, ia juga mengisiasi One Belt One Road untuk memperkuat perdagangan.

Ia memperluas kekuatan bank swasta dan mengizinkan investor internasional memperdagangkan saham secara langsung.

Pada tahun 2015, ia mengakhiri kebijakan satu anak.

Baca: Abdul Fattah al-Sisi

Sebagian kelompok HAM menduga Xi menangkap lebih dari satu juta muslim Uighur.

Sebagian tahanan muslim Uighur digunakan untuk kerja paksa.

Ia disinyalir sebagai pemimpin paling otoriter sejak Mao.

PKC juga dianggap kerap memenjarakan jurnalis dan pengacara.

Pada tahun 2018, ketika menjabat untuk periode kedua, Kongres menyetujui penghapusan batas masa jabatan dua periode.

Hal tersebut memungkinkan Xi untuk memimpin China seumur hidup. (2)

(Tribunnewswiki.com/Yusuf)