Pasukan Perdamaian Rusia Dikirim ke Kazakhstan, AS: Apakah Benar ke Sana karena Diundang?

Pihak Gedung Putih bertanya-tanya apakah pengiriman ini memang karena ada undangan resmi dari Kazakhstan.


zoom-inlihat foto
Kota-Almaty-Kazakhstan.jpg
ALEXANDER BOGDANOV / AFP
Sejumlah mobil terbakar di area parkir yang berada di Kota Almaty, Kazakhstan, setelah terjadi peristiwa kerusuhan, 6 Januari 2022.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Amerika Serikat (AS) mempertanyakan pengiriman pasukan penjaga perdamaian Rusia ke Kazakhstan yang tengah dilanda kerusuhan besar, Kamis (6/1/2022).

Pihak Gedung Putih bertanya-tanya apakah pengiriman itu memang karena ada undangan resmi dari Kazakhstan.

Sebelumnya, Organisasi Perjanjian Keamanan Bersama (CSTO) memang telah mengirimkan pasukan untuk membantu memadamkan kerusuhan di negara bekas Uni Soviet itu.

Pasukan penjaga perdamaian itu dipimpin oleh Rusia dan dilaporkan berjumlah sekitar 2.500 personel.

"Kami dengan teliti sedang memantau laporan bahwa CSTO mengirimkan pasukan penjaga perdamaian gabungan ke Kazakhstan," kata Jubir Gedung Putih Jen Psaki dikutip dari Reuters.

"Kami punya pertanyaan tentang permintaan [pengiriman] ini dan apakah undangan resmi atau tidak. Saat ini kami tidak tahu."

Psaki mengatatakan AS akan memantau apakah ada pelanggaran HAM dalam aksi itu.

AS juga akan mengamati "tindakan apa pun yang mungkin menyebabkan lembaga di Kazakhstan bisa direbut".

Baca: Rusia Kirim Pasukan untuk Bantu Padamkan Kerusuhan Besar di Kazakhstan

Para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun yang berada di luar kantor pemerintahan di Aktau, ibu kota Provinsi Mangistau, di Kazakhtan, 6 Januari 2022.
Para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun yang berada di luar kantor pemerintahan di Aktau, ibu kota Provinsi Mangistau, di Kazakhtan, 6 Januari 2022. (AZAMAT SARSENBAYEV / ESN / AFP)

Pada hari Selasa lalu, Menteri Dalam Negeri Anthony Blinken sempat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Kazakhstan Mukhtar Tileuberdi mengenai situasi darurat di negara itu.

Blinken menyatakan AS sepenuhnya mendukung lembaga konsitusional dan kebebasan pers di Kazakhstan serta mendukung penyelesaian krisis di sana secara damai.

Diberitakan sebelumnya, pengiriman pasukan itu diduga dapat membantu mengamankan kepentingan Rusia di Kazakhstan dalam hal minyak dan uranium.

Baca: Jokowi Lantik 17 Duta Besar RI, Fadjroel Rachman Jadi Dubes Kazakhstan, Berikut Daftar Lengkapnya

Tokayev: sumber kerusuhan dari luar negeri

Mengenai kedatangan pasukan Rusia ini, Presiden Kazakhstan Kassum-Jomart Tokayev mengatakan telah memanggil aliansi militer eks negara-negara Soviet.

Tokayev mengatakan kerusuhan ini disebabkan oleh teroris yang dilatih dari luar negeri dan telah menguasai persenjataan dan sejumlah gedung.

"Ini adalah serangan terhadap warga kita, yang meminta saya ... untuk segera membantu mereka," kata Tokayev dikutip dari Reuters, (7/1/2022).

Sementara itu, Rusia mengatakan akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutunya untuk membantu Kazakhstan melawan "operasi teroris".

Rusia juga mengulang kembali pernyataan Tokayev yang menyebutkan bahwa sumber kerusuhan berasal dari luar negeri.

Baca: 10 Fakta Kazakhstan, Negara yang Dikenal dengan Wanita Berparas Cantik

Negara pimpinan Vladimir Putin itu tidak mengungkapkan jumlah pasukan yang sedang dikirim.

CSTO mengatakan misi pasukan Rusia di Kazakhstan diperkirakan selesai dalam beberapa hari atau minggu.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang kerusuhan di Kazakhstan di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved