Rusia Kirim Pasukan untuk Bantu Padamkan Kerusuhan Besar di Kazakhstan

Presiden Kazakhstan Kassum-Jomart Tokayev mengatakan telah memanggil aliansi militer eks negara-negara Soviet.


zoom-inlihat foto
Provinsi-Mangistau-di-Kazakhtan.jpg
AZAMAT SARSENBAYEV / AFP / ESN
Para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun yang berada di luar kantor pemerintahan di Aktau, ibu kota Provinsi Mangistau, di Kazakhtan, 6 Januari 2022.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kerusuhan besar antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan kembali terjadi di Kota Almaty, Kazakhstan, hari Kamis (6/1/2021).

Polisi Almaty mengatakan telah melakukan tindakan yang menewaskan puluhan pelaku kerusuhan.

Sementara itu, pihak berwenang menyebut setidaknya ada 18 anggota pasukan keamanan yang tewas. Dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal.

Mengutip pemberitaan Reuters, (7/1/2021), dalam kerusuhan ini dilaporkan ada lebih dari 2.000 orang yang ditangkap.

Kerusuhan menyebabkan kediaman presiden kota itu, kantor wali kota, dan sejumlah mobil terbakar.

Personel militer berhasil mengambil alih bandara utama yang sebelumnya dikuasasi oleh pengunjuk rasa.

Dalam kerusuhan ini terdengar ledakan dan tembakan senjata api ketika kendaraan militer bergerak maju.

Kantor berita TASS melaporkan ada sejumlah orang tewas dan terluka akibat tembakan.

Baca: Menteri Rusia Tewas saat Coba Menyelamatkan Orang selama Latihan Militer di Kutub Utara

Kerusuhan Kazakhstan
Para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun yang berada di luar kantor pemerintahan di Aktau, ibu kota Provinsi Mangistau, di Kazakhtan, 6 Januari 2022.

Menanggapi hal ini, Rusia mengirimkan pasukannya untuk membantu menghentikan kekacauan itu.

Pengiriman pasukan itu diduga dapat membantu mengamankan kepentingan Rusia di Kazakhstan dalam hal minyak dan uranium.

Produksi minyak di ladang minyak Tengiz dilaporkan terganggung akibat kerusuhan tersebut.

Harga minyak dan uranium pun dilaporkan mengalami kenaikan sejak kerusuhan terjadi.

Tak hanya itu, internet di Kazakhstan juga dimatikan sehingga mengganggu penambangan bitcoin di Kazakhstan yang dikenal sebagai penambang uang kripto terbesar di dunia.

Mengenai kedatangan pasukan Rusia ini, Presiden Kazakhstan Kassum-Jomart Tokayev mengatakan telah memanggil aliansi militer eks negara-negara Soviet.

Baca: 10 Fakta Kazakhstan, Negara yang Dikenal dengan Wanita Berparas Cantik

Tokayev mengatakan kerusuhan ini disebabkan oleh teroris yang dilatih dari luar negeri dan telah menguasai persenjataan dan sejumlah gedung.

"Ini adalah serangan terhadap warga kita, yang meminta saya ... untuk segera membantu mereka," kata Tokayev dikutip dari Reuters, (7/1/2022).

Sementara itu, Rusia mengatakan akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutunya untuk membantu Kazakhstan melawan "operasi teroris".

Rusia juga mengulang kembali pernyataan Tokayev yang menyebutkan bahwa sumber kerusuhan berasal dari luar negeri.

Baca: Jokowi Lantik 17 Duta Besar RI, Fadjroel Rachman Jadi Dubes Kazakhstan, Berikut Daftar Lengkapnya

Negara pimpinan Vladimir Putin itu tidak mengungkapkan jumlah pasukan yang sedang dikirim.

Namun, Organisasai Perjanjian Kemanan Bersama (CSTO) mengatakan pasukan penjaga perdamaian akan berjumlah sekitar 2.500 personel.

Jumlah itu, kata CSTO, bisa dinaikkan jika dirasa perlu.

CSTO mengatakan misi pasukan Rusia di Kazakhstan diperkirakan selesai dalam beberapa hari atau minggu.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Kazakhstan di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved