TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kota Xian di Tiongkok atau Cina harus dikarantina karena ditemukan sejumlah kasus Covid-19 di sana.
Karantina atau lockdown ini dikeluhkan oleh sejumlah warga kota tersebut.
Mereka mengatakan susah mendapatkan makanan dan banyak toko yang terpaksa ditutup.
Kendati demikian, pihak berwenang sebelumnya sudah menjamin ketersediaan makanan dan kebutuhan lainnya di kota berpenduduk 13 juta jiwa itu.
Xian telah dikarantina sejak 23 Desember 2021 atau sudah berlangsung hampir 2 pekan.
Karantina di Xian bahkan dikatakan sebagai salah satu yang paling ketat sejak pemberlakuan karantina di Wuhan tahun 2020 lalu.
"Tidak dapat meninggalkan rumah, dan makin susah untuk membeli makanan secara daring," kata seorang warga Xian yang memposting di media sosial Weibo, dikutip dari Associated Press, (5/1/2022).
Baca: Mengenal Penyakit Florona, Gabungan Covid-19 dan Influenza, Pertama Kali Teridentifikasi di Israel
Tak hanya itu, kota lain di Provinsi Henan, Yuzhou, juga baru-baru ini dikarantina karena ditemukan tiga kasus Covid-19.
Pemberlakuan karantina ini diduga memiliki kaitan dengan penyelenggaraan Olimpiade di Beijing bulan depan.
Cina berusaha keras menahan laju kasus kasus Covid-19 agar Olimpiade bisa digelar dengan baik.
Zhang Canyou, seorang ahli dalam tim pencegahan dan pengendalian penyakit, mengatakan memang mungkin ada kekurangan persediaan saat karantina.
Namun, dia menyebut, "Pemerintah akan akan mengoordinasikan jajarannya untuk menyediakan kebutuhan harian dan layanan kesehatan bagi warga," kata dia.
Awalnya, dalam karantina ini, warga diizinkan meninggalkan rumah tiap 2 hari untuk berbelanja kebutuhan hidup.
Baca: Setelah Suga, Kini RM dan Jin BTS Juga Sudah Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
Namun, karantina kemudian diperketat sesuai dengan tingkat penyebaran wabah di tiap distrik di kota itu.
Sejumlah warga tidak diperkenankan pergi sama sekali sehingga makanan dan barang lainnya harus dikirimkan kepada mereka.
Warga juga hanya bisa meninggalkan kota itu setelah mendapat izin khusus.
Meski demikian, dalam beberapa hari belakangan, warga Xian sudah terlihat berbelanja di pasar yang dibuka sementara.
Warga yang berbelanja dilayani oleh para pekerja yang memakai APD warna putih.
Selain itu, para sukarelawan juga mengunjungi rumah-rumah warga untuk menanyakan apa yang sekiranya diperlukan oleh mereka.
Baca: Juara Dunia Kickboxing, Frederic Sinistra, Meninggal Dunia setelah Anggap Remeh Covid-19
Namun, ini juga belum cukup karena sejumlah warga, melalui Weibo, tetap mengeluhkan kelangkaan bahan makanan.
Sebelumnya, telah terjadi panic-buying di kota ini. Warga kemudian berusaha mendapatkan makanan secara daring.
Xian telah melaporkan lebih dari 1.600 kasus Covid-19. Pihak berwenang mengatakan kasus itu disebabkan oleh varian Delta.
Sebanyak 95 kasus Covid-19 dilaporkan di kota pada hari Selasa, (4/12/2021).
Kini Cina telah mencatat sebanyak 102.841 kasus dan 4.636 sejak pandemi dimulai dua tahun yang lalu.
Jumlah kasus ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Namun, untuk menahan laju kasus, Cina terpaksa melakukan pembatasan yang sangat ketat.
Baca: Begini Prediksi Berakhirnya Pandemi Covid-19 Versi Pakar IPB
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Covid-19 di sini