TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berdasarkan data di Inggris, infeksi akibat varian Omicron tampak lebih ringan daripada varian Delta.
Bahkan, data tersebut menunjukkan kemungkinan rawat inap akibat varian Omicron lebih rendah 40 persen.
Sejumlah ilmuwan menyebut risiko yang lebih rendah ini sebagai "kabar baik".
Kendati demikian, Layanan Kesehatan Masyarakat (NHS) mengatakan cepatnya penularan varian Omicron bisa membuat fasilitas kesehatan kewalahan.
Dikutip dari The Guardian, (23/12/2021), pada hari Rabu, (22/12/2021), kasus harian Covid-19 di Inggris bahkan mencapai 100.000.
Jumlah ini merupakan rekor baru kasus harian di Negeri Ratu Elizabeth itu.
Tim peneliti dari Imperial College yang dipimpin oleh Prof. Neil Ferguson menganalisis catatan rawat inap dan vaksinasi di antara sejumlah kasus Covid-19 di Inggris.
Baca: Di Tengah Merebaknya Omicron, Israel Berencana Tawarkan Vaksin Dosis Keempat
Mereka telah menganalisis sebanyak 56.000 kasus varian Omicron dan 269.000 kasus varian Delta.
Kasus-kasus tersebut dikumpulkan dari tanggal 1 hingga 14 Desember 2021.
Hasilnya, risiko seseorang harus ke rumah sakit akibat varian Omicron lebih rendah daripada Delta.
Selain itu, risiko rawat inap, setidaknya sehari, akibat Omicron lebih rendah hingga 40-45 persen.
Bagi sejumlah orang yang belum pernah terkena Covid-19 atau divaksin, risiko rawat inap akibat Omicron lebih rendah sekitar 11 persen daripada Delta.
Baca: AstraZeneca Bakal Buat Vaksin Khusus untuk Melawan Varian Omicron
Meski demikian, ada sedikit kabar kurang mengenakkan mengenai varian baru itu, yakni tentang kemanjuran vaksin.
"Tampaknya ini diimbangi oleh berkurangnya kemanjuran vaksin dalam melawan infeksi akibat varian Omicron," kata Ferguson dikutip dari The Guardian.
"Mengingat cepatnya penularan varian Omicron, ada kemungkinan fasilitas kesehatan bakal mengalami kenaikan permintaan [rawat inap] jika kasus Omicron terus bertambah dengan kecepatan yang terlihat pada beberapa minggu belakangan," kata dia menambahkan.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang pernah terkena Covid-19 memiliki risiko rawat inap akibat Omicron lebih rendah, sekitar setengah dari infeksi pertama.
Baca: AS Dihantam Varian Omicron, Sumbang 73 Persen Kasus Baru Covid-19
Selain itu, rawat inap yang harus dijalani oleh pasien varian Omicron juga lebih singkat daripada pasien Delta.
Penelitian di Skotlandia juga menunjukkan kesimpulan yang kurang lebih sama.
Berdasarkan penelitian itu, risiko rawat inap akibat Omicron bahkan lebih rendah 70 persen daripada Delta.
Namun, penelitian itu belum mendapat peer review atau ulasan sejawat.
Meski ini adalah studi permulaan dan masih banyak yang harus dianalisi, ilmuwan umumnya menganggap ini sebagai kabar baik.
Baca: Indonesia Tambah Daftar Larangan Masuk WNA & Masa Karantina Diperpanjang, Sebab Omicron Makin Meluas
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Omicron di sini