Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sauerkraut merupakan fermentasi sayur kol atau kubis yang populer di Jerman.
Makanan ini biasanya disajikan sebagai hidangan pelengkap atau isian sandwich.
Pembuatannya pun sederhana hanya memerlukan dua bahan yakni irisan kol dan garam laut.
Kedua bahan ini kemudian dicampur hingga mengeluarkan air asin. Air tersebut berperan dalam proses fermentasi serta dapat menghidupkan bakteri baik.
Selama proses fermentasi, bakteri ini akan mengubah gula menjadi asam laktat.
Proses tersebut akan membuat kol lebih awet dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya jika dikonsumsi.
Sauerkraut sendiri memiliki cita rasa asam yang menyegarkan. (1)
Baca: Kimchi
Sejarah #
Meski menjadi khas Jerman, penemu Sauerkraut bukanlah orang Jerman. Pembuat kol asin pertama diketahui adalah paa pekerja yang membangun Tembok Besar China lebih dari 2000 tahun lalu.
Saat itu, mereka memfermentasikan kol dengan cuka beras. Tujuannya untuk mengawetkan bahan makanan selama musim dingin.
Kemudian, 1000 tahun setelahnya, Ghenghis Khan dan kelompoknya membawa fermentasi sayur asin ini ke Eropa.
Sekitar abad ke-16, masyarakat Jerman pun mulai membuat Sauerkraut dengan mengasinkan kol.
Kala itu, masyarakat Eropa Timur kerap membuat Sauerkraut untuk persiapan menyambut musim dingin.
Bahkan, oada 1800-an, ada nenek-nenek yang menyediakan jasa pencacahan kol untuk bahan Sauerkraut.
Tak lama kemudian, resep Sauerkraut pun semakin berkembang hingga ke Amerika.
Sauerkraut sendiri di Amerika biasanya disajikan sebagai pendamping makanan saat perayaan tahun baru.
Seiring berkembangnya zaman, Sauerkraut banyak disajikan dalam beragam olahan masakan.
Selain rasanya yang enak, fermentasi kol ini juga banyak dikonsumsi lantaran mempunyai beragam manfaat bagi kesehatan. (1)
Baca: Arepas
Kandungan Gizi #
Sauerkraut mengandung sejumlah nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti berikut.
Kalori: 27 kal
Lemak: 0 gram
Karbohidrat: 6 gram
Serat: 4 gram
Protein: 1 gram
Natrium : 41 persen AKG
Vitamin C: 23 persen AKG
Vitamin K1: 15 persen AKG
Zat besi: 12 persen AKG
Mangan: 9 persen AKG
Vitamin B6: 11 persen AKG
Folat: 9 persen AKG
Tembaga: 15 persen AKG
Kalium: 5 persen AKG (2)
Baca: Minyak Jojoba
Manfaat #
1. Baik untuk pencernaan
Sauerkraut mengandung probiotik yang baik untuk sistem pencernaan serta mencegah diare yang disebabkan bakteri.
Menurut penelitian, probiotik juga membantu mengurangi kembung, konstipasi, dan gejala yang berkaitan dengan Crohn’s disease.
Selain itu, fermentasi kol ini juga mengandung lebih dari 28 kumpulan sel bakteri yang berbeda. Enzim di dalam sauerkraut membantu memecah nutrisi menjadi molekul yang lebih mudah dicerna.
2. Meningkatkan imunitas
Bakteri yang masuk dalam sistem pencernaan dapat menyeimbangkan bakteri sehingga dinding lambung terlindungi.
Semakin kuat dinding lambung, maka risiko substansi mengalami kebocoran juga berkurang.
Selain itu, sauerkraut berfungsi menurunkan risiko mengalami infeksi seperti di saluran kemih hingga common cold. Fermentasi sayur asal Jerman ini juga kaya akan vitamin C dan zat besi yang membantu memaksimalkan fungsi sistem imun.
3. Membantu menurunkan berat badan
Sauerkraut yang rendah kalori namun tinggi serat berpotensi menurunkan berat badan. Makanan kaya serat akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama sehingga asupan kalori terjaga sepanjang hari.
Menurut peneliti, beberapa jenis probiotik juga dapat menurunkan kadar lemak yang diserap tubuh dari makanan.
Namun, manfaat ini perlu diteliti lebih lanjut, karena berbeda orang akan berbeda pila efektivitasnya dalam merespon manfaat sauerkraut.
4. Mengurangi stres dan menyehatkan otak
Bakteri yang ada di sistem pencernaan akan mengirim pesan ke otak. Makanan seperti sauerkraut yang merangsang produksi bakteri baik dapat meredakan stres dan menjaga kesehatan otak.
Lebih jauh lagi, probiotik juga baik untuk meningkatkan daya ingat dan mengurangi gejala masalah mental. Mulai dari depresi, autisme, cemas berlebih, hingga OCD.
5. Menyehatkan tulang
Kandungan vitamin K2 pada sauerkraut dapat menyehatkan tulang. Vitamin K2 juga berperan mengaktifkan dua protein yang dapat mengikat kalsium. Dengan begitu, mineral yang dibutuhkan tulang akan terpenuhi.
Kondisi ini membantu menyehatkan dan menguatkan tulang.
Menurut penelitian selama 3 tahun terhadap perempuan yang sudah menopause dan mengonsumsi suplemen vitamin K2, mengalami penurunan kepadatan tulang lebih lambat dibandingkan dengan yang tidak. (2)
Baca: Kimbab
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
| Nama Makanan | Sauerkraut |
|---|
| Bahan Utama | Fermentasi kol (kubis) dan garam laut |
|---|
| Asal | Jerman |
|---|