M Syahrial

TRIBUNNEWSWIKI.COM - M Syahrial S.H. M.H. atau Muhammad Syahrial merupakan pria kelahiran Tanjungbalai, Sumatera Utara, 17 Agustus 1988.

Ia merupakan putra dari pasangan H Zulkifli Amsar Batubara dan Hj Salmah.

Putra kelima dari enam bersaudara itu pernah menjabat sebagai anggota DPRD Tanjungbalai.

Syahrial merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Ia memiliki seorang istri bernama Sri Silvisa Novita.

Baca: Stepanus Robin Pattuju

Baca: Irjen Teguh Pristiwanto

Muhammad Syahrial meniti kariernya dengan terjun ke dunia politik.

Syahrial berhasil menjadi anggota DPRD Kota Tanjungbalai dari Partai Golongan Karya (Golkar) periode 2014-2019.

Beberapa bulan setelahnya, ia pun terpilih menjadi Ketua DPRD Kota Tanjungbalai.

Namun, selang beberapa bulan, ia memutuskan untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah Kota Tanjungbalai.

Syahrial pun mundur dari DPRD dan juga meninggalkan Partai Golkar.

Dalam pemilihan tersebut, ia maju menggunakan jalur perorangan.

Baca: Fikri Ardiansyah

Baca: Irjen Dedi Prasetyo

Bersama Drs H Ismail sebagai wakilnya, ia pun berhasil memperoleh suara terbanyak.

Pada 17 Februari 2016, Syahrial dan Ismail dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungbalai periode 2016-2021.

Tak hanya sampai situ saja, ia kembali maju di Pemilihan Kepala Daerah Kota Tanjungbalai untuk kedua kalinya.

Namun Syahrial maju bersama Waris Thalib.

Ia dan Thalib pun sukses meraih suara terbanyak. (1)

Muhammad Syahrial menjadi terdakwa dalam kasus penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait penanganan perkara Wali Kota Tanjungbalai tahun 2020-2021.

Tak hanya Syahrial, dalam kasus itu juga melibatkan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Stepanus Robin Pattuju, serta menyeret Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Syahrial sebagai tersangka pada 22 April 2021.

Syahrial diduga memberi suap pada Stepanus Robin dan rekannya seorang pengacara, Maskur Husain.

Ia sengaja menyuap Robin dan Maskur guna mengurus penyelidikan dugaan perkara jual beli jabatan di Pemerintah Kota Tanjungbalai dihentikan.

Diduga Syahrial memberikan suap kepada keduanya sebesar Rp 1 Miliar lebih.

Dalam dakwaan juga disebutkan, Syahrial tidak ingin penyelidikan kasus jual beli jabatan di Pemkot Tanjungbalai naik ke tahap penyidikan lantaran dirinya akan mengikuti pemilihan Wali Kota Tanjungbalai periode 2021-2026. (2)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)

Baca lengkap soal KPK di sini