Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup, Taufik Hidayat Berikan Kritik Pedas kepada Pemerintah

Pemain bulu tangkis legenda Indonesia, Taufik Hidayat, memberi kritik pedas kepada pemerintah.


zoom-inlihat foto
Indonesia-juara-Thomas-Cup-2020-2.jpg
Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP
Tim Bulu Tangkis Indonesia berpose dengan piala dan medali mereka setelah memenangkan final Piala Thomas beregu putra melawan China di Aarhus, Denmark, Minggu 17 Oktober 2021.


Kabid Humas dan Media PBSI, Broto Happy, membenarkan bahwa bendera Merah Putih diganti dengan bendera logo PBSI.

Broto berujar bahwa hal itu sudah menjadi aturan WADA.

"Gara-gara kita, Indonesia, termasuk yang tidak patuh kepada WADA. Kita tidak patuh terhadap pelaksanaan tes doping itu," kata Broto, Minggu (17/10/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)

Perihal lagu kebangsaan "Indonesia Raya", Broto belum bisa memastikan apakah bisa diputar atau tidak.

Broto mengaku belum mendapat informasi terbaru dari Kepala Bidang (Kabid) Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto.

"Saya belum dapat update (lagu kebangsaan bisa diputar atau tidak), untuk sementara infonya bendera Merah Putih diganti bendera logo PBSI. Di sini baru pagi, saya belum bertemu (Pak Rudy) di stadion," katanya.

Melansir Tribunnews, sebelumnya WADA mengirim formal notice tentang status Indonesia yang dinilai tidak mengikuti standar Test Doping Plan (TDP) pada 15 September 2021.

WADA memberikan kesempatan 21 hari kepada Indonesia untuk memberikan klarifikasi.

Apabila klarifikasi tidak dilakukan, Indonesia akan menerima sanksi berupa pelarangan menyelenggarakan acara olahraga internasional di tanah air maupun pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di luar negeri.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, dalam pernyataan Menpora Zainudin Amali pada Jumat, 8 Oktober 2021, Indonesia akan bergerak cepat memberikan klarifikasi kepada WADA agar terhindar dari sanksi.

Kemenpora bersama Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) akan memberikan keterangan bahwa tidak terpenuhinya TDP atlet Indonesia tahun 2020 karena adanya Pandemi Covid-19.

Huda mengungkapkan dengan sanksi resmi WADA ini maka rencana penyelenggaraan acara olahraga internasional di Indonesia seperti gelaran MotoGP Mandalika, Piala Dunia U-21, hingga Formula E juga terancam.

Selain itu, adanya sanksi resmi dari WADA ini maka kesempatan Indonesia untuk ikut biding berbagai turnamen internasional juga terancam.

“Dari PBSI sendiri juga menyatakan jika kesempatan Indonesia ikut bidding tuan rumah Kejuaraan Dunia, Asian Games, SEA Games, Kejuaraan Dunia Junior, Piala Thomas dan Uber, dan Piala Sudirman juga kian mengecil,” kata Huda, Senin (18/10/2021).

Huda pun berharap agar Kemenpora dan stake holder Indonesia melakukan lobi langsung kepada WADA maupun International Olimpyc Committee (IOC) untuk menuntaskan persoalan ini.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar Taufik Hidayat di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved