Saat kejadian tersebut, ia dan rekan-rekannya sedang bersiaga di Puskesmas Kiwirok.
Namun, puluhan KKB menyerang puskesmas dengan memecahkan kaca dan menyiram bensin hingga membakar fasilitas kesehatan itu.
Dikutip dari Kompas.com, setelah membakar Puskesmas, para KKB itu menuju ke barak dokter, tempat terdapat dokter, suster dan mantri.
Mereka juga membakar barak dokter tersebut sehingga para tenaga kesehatan yang bersembunyi di dalamnya terpaksa keluar.
Ola bercerita salah satu dokter di sana digiring lalu ditendang ke jurang.
Sementara itu, ia bersama tiga rekan suster, yakni suster Kristina, suster A dan suster Gabriella bersembunyi di barak medis.
Baca: Kontak Senjata dengan Kopassus, Dua Anggota KKB Tewas
Nahas, KKB juga membakar tempat persembunyian mereka sehingga mereka pun terpaksa keluar.
Merasa terjepit situasi, ia dan rekan-rekannya itu memilih lompat ke jurang untuk menyelamatkan diri.
Sayangnya para KKB tersebut malah mengikuti mereka turun ke jurang.
Ola tersangut pada akar pohon dan ada pula suster laun yang tersangkut pada semak-semak.
KKB melakukan aksi lebih kejam kepada tiga suster yang ditemukan di tengah jurang.
Baca: 2 Tenaga Medis Covid-19 Ditembak KKB Papua Saat Antarkan Obat-obatan, Satu Ditemukan Meninggal
Ola menyaksikan hal tersebut saat bersembunyi di antara ranting pohon dan semak-semak.
Tiga suster itu dilecehkan dan dianiaya oleh para KKB.
"Saat menemukan ketiga suster, mereka langsung kumpulkan dan melakukan tindakan tidak manusiawi. Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam.
Membuat ketiga suster ini tidak berdaya dan pingsan," cerita Ola.
KKB kemudian melemparkan mereka lagi ke jurang. Beruntung suster A dan Kristina berhasil selamat dan sadar dari pingsannya.
Sementara suster Gabriella meninggal dunia.
(Tribunnewswiki.com/Saradita, Tribun-Papua.com/ Hendrik, Kompas.com/Dhias Suwandi)