Gedung Candra Naya

Gedung Candra Naya merupakan sebuah bagunan cagar budaya di Jakarta. Bangunan itu adalah bekas tempat tinggal keluarga Khouw van Tamboen, termasuk Major der Chinezen Khouw Kim An.


zoom-inlihat foto
Gedung-Candra-Naya.jpg
Dok. Cagar Budaya Kemendikbud
Gedung Candra Naya merupakan situs cagar budaya di Jakarta. Dulunya merupakan rumah seorang mayor Tionghoa Khouw Kim An

Gedung Candra Naya merupakan sebuah bagunan cagar budaya di Jakarta. Bangunan itu adalah bekas tempat tinggal keluarga Khouw van Tamboen, termasuk Major der Chinezen Khouw Kim An.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COMGedung Candra Naya merupakan sebuah bagunan cagar budaya di Jakarta.

Bangunan itu adalah bekas tempat tinggal keluarga Khouw van Tamboen, termasuk Major der Chinezen Khouw Kim An.

Ia dikenal sebagai kepala bangsa Tionghoa di Batavia yang terkahir, setelah Mayor Tan Eng Goan, Tan Tjoen Tiat, Lie Tjoe Hong dan Tio Tek Ho.

Rumah yang mengusung arsitektur Tiongkok ini berada di Jalan Gajah Mada No.188, Jakarta Barat.

Gedung Candra Naya ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu bangunan depan, dua bangunan samping (utara dan selatan) dan bangunan utama yang berada di paling belakang.

Jika dilihat, bangunan ini bentuknya persegi panjang dengan orientasi Timur-Barat dan arah hadap Timur dan dibangun simetris antara sisi kiri dan kanannya.

Pada 27 Febuari 1988, gedung ini ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan No SK : 0128/M/1988 oleh menteri

Sementara, pada 29 Maret 1993 gedung ini disahkan menjadi cagar budaya berdasarkan No SK : 475 tahun 1993 oleh gubernur.

Hingga kini, bangunan rumah tersebut masih ada dan dapat dilihat. (1)(2)

Baca: Monumen Holocaust

  • Sejarah #


Gedung Candra Naya dibangun oleh Khouw Tian Sek pada tahun 1807 untuk menyambut kelahiran puteranya yang lahir pada tahun 1808.

Khouw Tian Sek merupakan seorang tuan tanah yang memiliki tiga putra dan masing-masing diberi sebuah gedung.

Salah satunya bernama Khouw Tjeng Tjoan yang mendapat gedung Candra Naya ini.

Khouw Tjeng Tjoan memiliki 14 istri dan 24 anak dan menggunakan rumah ini sebagai kantor di bagian utamanya, sementara di bagian belakang sebagai tempat tinggal.

Kemudian, bangunan ini diserahkan kepada putranya yang bernama Khouw Kim An.

Khouw Kim An sendiri lahir pada 5 Juni 1876.

Gedung ini pun juga dinamakan ‘Rumah Mayor’ karena Khouw Kim An diangkat sebagai mayor Tionghoa (major der Chineezen) di tahun 1910.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai letnan Tionghoa pada 1905 daan kapten Tionghoa pada tahun 1908.

Pada saat itu, tugas mayor Tionghoa adalah mengurusi kepentingan masyarakat Tionghoa pada masa pemerintahan Belanda.

Bukan hanya sebagai mayor, ia juga merupakan pengusaha dan pemegang saham Bataviaasche Bank.

Pada tahun 1934, ia mulai menempati Gedung Candra Naya ini, setelah sebelumnya tingal di Bogor.

Saat Jepang menjajah Indonesia pada tahun 1942, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi hingga tutup usia pada 13 Februari 1945 di Cimahi.

Potret Kapten Khouw Kim An  yang ada di dalam Gedung Candra Naya
Potret Kapten Khouw Kim An yang ada di dalam Gedung Candra Naya (Google Maps / Ramdan Panigoro)

Usai Indonesia mendapatkan kemerdekaan, bangunan ini dipakai untuk sarana pendidikan dan kegiatan sosial oleh perkumpulan Sion Min Hui.

Perkumpulan tersebut dibentuk pda 26 Januari 1946 oleh Khoe Woen Sioe.

Rumah yang dulunya dinamakan Landhuis Kroet / Landhuis Van Majoor der Chinezen Khuw Kim An, diubah menjadi Candra Naya pada tahun 1957.

Hal tersebut dilakukan ketika semua nama yang berbau asing harus diubah ke dalam bahasa Indonesia.

Gedung ini sempat dijadikan sebagai ajang turnamen pertama Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tahun 1955.

Bahkan, gedung ini juga sempat menjadi markas harian Keng Po.

Di masa penjajahan Belanda, gedung ini juga sempat dijadikan sebagai tempat rapat dalam membentuk Pao An Tui (Badan Pelindung Keselamatan), yaitu satuan keamanan khusus untuk orang China di Indonesia.

Pada Oktober 1962, gedung ini pernah digunakan sebagai tempat kuliah Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Tarumanegara.

Kini,Gedung Candra Naya termasuk ke dalam komplek hunian superblok PT Modernland Realty Tbk.

Tetapi, gedung ini berada di bawah supervisi Dinas Pariwisata DKI Jakarta. (2)(3)

Gedung Candra Naya yang diapit oleh bangunan superblok dan hotel yang ada di depannya
Gedung Candra Naya yang diapit oleh bangunan superblok dan hotel (Google Maps / Jakarta Tourism)

Baca: Gedung Syahrir

  • Daya Tarik #


Hal yang menjadikan gedung ini menarik ialah berada di antara bangunan sayap yang bentuknya simetris kiri dan kanan dengan ruang terbuka di antara masing-masing bangunan.

Atap dari bangunan utamanya melengkung seperti pelana dan dipangku struktur rangka atap yang disebut Tou-Kung.

Terdapat dua patung ayam yang ada di kedua ujung bawah atap.

Selain itu, terdapat ornamen burung Hong, daun, bunga pada krepus.

Gedung ini terjepit oleh bangunan superblok dan hotel yang ada di depan karena sempat tak terurus sebelum dibeli Modern Group pada tahun 1992.

Meski begitu, Gedung Candra Naya sudah menjadi Cagar Budaya, sehingga masih terawat hingga sekarang. (4)

Bagian dalam Gedung Candra Naya
Bagian dalam Gedung Candra Naya (Google Maps / Jakarta Tourism)

Baca: Gedung Syahrir

  • Harga & Fasilitas #


Untuk tiket harga masuk ke gedung ini tidak dipungut biaya, namun tidak diperbolehkan mengambil gambar dengan kamera beresoulsi tinggi.

Gedung Candra Naya ini menyediakan beberapa fasilitas, di antaranya:

-Area parkir kendaraan

-Area yang luas

-Toilet

-Tempat istirahat

-Warung makan

Dan lainnya. (4)

Baca: Monumen Tiga Menara

(TribunnewsWiki.com/Atika)



Nama Gedung Candra Naya
Lokasi Jalan Gajah Mada No.188, Jakarta Barat
Dibangun sejak 1807
Dibangun oleh Khouw Tian Sek
SK Penetapan No SK : 0128/M/1988 (27 Febuari 1988) ; No SK : 475 tahun 1993 (29 Maret 1993)
No. Regnas CB CB.588


Sumber :


1. travelingyuk.com
2. cagarbudaya.kemdikbud.go.id
3. jakarta-tourism.go.id
4. ihategreenjello.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved