Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM- Pengkhianatan G30S/PKI adalah sebuah film yang mengisahkan upaya percobaan kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Film ini dirilis perdana pada 1984 dan diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara.
Pada masa Orde Baru film Pengkhianatan G30S/PKI tayang setiap 30 september malam di TVRI.
Genre film ini berupa drama dokumenter. Namun, film ini dibuat dalam rekaan ulang, meskipun beberapa bagian berupa dokumentasi.
Film ini disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer. (1) (2)
Baca: FILM - Janur Kuning
Penghargaan #
Film ini menerima tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 1984:
- Menang satu penghargaan Citra untuk Skenario Terbaik
- Nominasi, Sutradara Terbaik
- Nominasi, Sinematografi Terbaik
- Nominasi, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Penataan Musik Terbaik
- Menang sebagai film terlaris. (3)
Baca: G30S 1965 - Kronologi 1 Oktober 1965: Pukul 06.00 - 09.00 WIB
Sinopsis #
Pengkhianatan G30SPKI menceritakan sejarah pemberontakan kelompok pembelot bangsa dan negara Republik Indonesia.
Tragedi ini melibatkan "Dewan Jenderal" dan prajurit ABRI yang difitnah dan disiksa hingga dibunuh saat itu.
Film ini diceritakan menjadi dua bagian.
Pertama, G30SPKI berlatar belakang peristiwa, rencana kudeta, serta penculikan para jenderal.
Peristiwa itu menewaskan tujuh jenderal, salah satunya Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.
Pada 30 September 1965, sekelompok tentara mengepung sebuah rumah di Jalan Hasanuddin 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Mereka membawa senjata laras panjang pada pengepungan malam itu.
Sang pemilik rumah, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang saat itu sedang berada di sebuah kamar di lantai 2 terlihat tidak panik.
Dengan mengenakan seragam militer lengkap, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan berkaca pada sebuah cermin di lemari besar.
Beberapa kali ia merapikan seragamnya agar tidak terlihat kusut.
Tentara sudah mulai masuk dan menguasai lantai satu rumah.
Saat sudah berada di hadapan para tentara, Pandjaitan diminta untuk segera naik ke truk yang akan mengantarkannya ke Istana.
Mereka mengatakan bahwa jenderal berbintang satu itu dipanggil oleh Presiden Soekarno karena kondisi darurat.
Sebelum itu Pandjaitan menyempatkan diri untuk berdoa yang menyebabkan para tentara makin marah.
Seorang tentara memukulkan popor sentaja, tetapi oleh Pandjaitan ditepis sebelum menghantam wajahnya.
Tentara yang lain marah, Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat itu ditembak.
D.I. Pandjaitan pun tewas dan jenazahnya kemudian dimasukkan ke dalam truk dan dibawa pergi.
Darah dari pria kelahiran Balige, Sumatera Utara, itu berceceran di teras rumah.
Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine.
Setelah gerombolan tentara pergi, ia mendatangi tempat ayahnya ditembak.
Catherine memegang darah ayahnya dengan penuh haru dan mengusapkannya ke wajah.
Bagian kedua film mengisahkan tentang penumpasan pemberontakan. (4)
Daftar Pemain #
- Bram Adrianto sebagai Kol. Untung (Colonel Untung)
- Amoroso Katamsi sebagai Mayjen Soeharto (Mayor Jenderal Soeharto)
- Umar Kayam sebagai Presiden Soekarno
- Syubah Asa
- Ade Irawan
- Sofia (Sofia WD)
- Dani Marsuni
- Yeyet Hasan
- Harto Kawel
- Charlie Sahetapy
- Pramana PMD
- Kies Slamet
- Wawan Sarwani
- Doddy Sukma
- Chaidar Djafar
- Keke Tumbuan sebagai Ade Irma Suryani. (4)
Baca: Norma Kehidupan
(Tribunnewswiki.com/ Husna)
| Sutradara | Arifin C. Noer |
|---|
| Produser | G. Dwipayana |
|---|
| Penulis skenario | Arifin C. Noer |
|---|
| Perusahaan produksi | PPFN |
|---|
Sumber :
1. www.tribunnews.com
2. Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI yang ditulis oleh sejarawan militer, Nugroho Notosusanto.
3. id.wikipedia.org
4. manado.tribunnews.com