Abu Muslim al-Khaulani

Abu Muslim al-Khaulani merupakan ahli fikih di generasi Tabiin


zoom-inlihat foto
Imam-Abu-Hanifah-11.jpg
madina365
Ilustrasi Abu Muslim al-Khaulani

Abu Muslim al-Khaulani merupakan ahli fikih di generasi Tabiin




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Abu Muslim al-Khaulani merupakan ahli fikih di generasi Tabiin.

Selain itu, Abu Muslim ini memiliki sifat zuhud dan juga doanya yang mustajab.

Nama aslinya ialah Abdullah bin Tsuwab, namun ia lebih dikenal dengan sebutan Abu Muslim al-Khaulani.

Meski dirinya masuk Islam ketika Nabi Muhammad masih hidup, namun ia tidak pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad.

Suatu ketika dirinya datang dari Yaman ke Madinah untuk berjumpa dengan Nabi Muhammad.

Namun belum sampai di Madinah, dirinya mendengar jika Nabi Muhammad telah meninggal dan khalifah Islam dipimpin oleh Abu Bakar Ash-Shidiq.

Oleh karena itu dirinya masuk ke dalam generasi Tabiin.

Pada saat itu di Madinah ia disambut baik oleh khalifah dan para sahabat.

Dirinya juga mendapat cerita jika nabi palsu, Aswad al-Ansi yang sempat menawannya itu telah dibunuh oleh pasukan Islam. (1)

Ilustrasi Abu Muslim al-Khaulani
Ilustrasi Abu Muslim al-Khaulani (dosenmuslim.com)

Baca: Imam An Nasai

  • Menentang Nabi Palsu #


Setelah meninggalnya Nabi Muhammad saw banyak orang yang mengaku sebagai nabi, salah satunya Aswad al-Ansi.

Aswad al-Ansi mengaku sebagai nabi yang menerima wahyu dari langit.

Berbagai usaha ia lakukan untuk membuat masyarakat percaya kepadanya.

Usaha-usaha itu seperti memberikan masyarakat hadiah, kemudian mengirim pasukan telik sandinya untuk menjadi mata-mata di masyarakat, dan juga membuat orang-orang agar meminta tolong kepadanya.

Kebohongan-kebohongan yang ia bangun begitu rapi, seolah ia bisa mengetahui apa isi hati dan kebutuhan dari orang-orang di wilayah Shan'a.

Padahal informasi itu ia dapatkan melalui pasukan telik sandi yang ia sebar itu.

Ilustrasi Abu Muslim al-Khaulani sedang bertemu dengan para sahabat
Ilustrasi Abu Muslim al-Khaulani sedang bertemu dengan para sahabat (harakah.id)

Baca: Imam Ath-Thahawi

Hingga akhirnya orang-orang itu banyak yang mempercayainya.

Akan tetapi tidak dengan Abu Muslim al-Khaulani.

Ia menentang Aswad al-Ansi dan segala kebohongan-kebohongannya.

Aswad al-Ansi kemudian memerintahkan pasukannya untuk menangkap Abu Muslim.

Setelah ditangkap, Aswad bertanya dan sedikit memaksa agar Abu Muslim mengakui dirinya sebagai nabi.

Baca: Ibnu Sirin

Namun hal itu sia-sia karena Abu Muslim tetap kokoh dengan pendiriannya dan tidak mengakui Aswad sebagai nabi.

Aswad yang kehabisan kesabaran kemudian memerintahkan pasukannya untuk membawa Abu Muslim ke tengah lapangan Shan'a dan mengundang masyarakat agar menyaksikan dirinya membakar Abu Muslim.

Namun hal itu tidak jadi dilakukan setelah orang kepercayaan Aswad menginformasikan jika Abu Muslim ini orang yang saleh dan terkenal dengan doanya yang mustajab.

Jika ia di bakar dan rupanya diselamatkan oleh Allah, maka apa yang selama ini dibangun olehnya untuk membohongi masyarakat akan runtuh.

Mendengar informasi ini, Aswad al-Ansi kemudian mengurungkan niatnya dan mengusir Abu Muslim keluar dari Yaman tepatnya dari wilayah Shan'a. (2)

Baca: Imam Ibnu Majah

  • Menjadi Penasihat Khalifah #


Abu Muslim al-Khaulani hidup hingga masa Dinasti Umayyah.

Saat itu Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi khalifah umat Islam.

Tak jarang Abu Muslim ini mendatangi khalifah dan menasihatinya.

Pernah suatu ketika Muawiyah sedang berbicara di atas mimbar dan menunda pembagian harta untuk masyarakat dua bulan ke depan.

Imam Abu Muslim al-Khaulani
Imam Abu Muslim al-Khaulani (asilha.com)

Baca: Ibnu Al-Nafis

Mendengar hal ini, Abu Muslim pun menasihatinya dengan mengatakan bahwa harta itu bukanlah harta miliknya atau milik keluarga khalifah, melainkan harta milik umat Islam.

Dalam hal ini khalifah tidak bisa menahan harta itu.

Mendengar nasihat dari Abu Muslim raut wajah Muawiyah nampak merah.

Hingga kemudian ia turun dari mimbar berwudu dan mandi untuk menghilangkan rasa marah itu.

Kemudian Muawiyah kembali naik lagi ke mimbar dan mengumumkan jika hak-hak rakyatnya itu bisa diambil sekarang. (3)

Baca: Ibnu Haitham

  • Kisah Tepung Roti #


Sepulangnya dari Madinah, Abu Muslim al-Khaulani disambut sang istri yang meminta jatah uang belanja.

Wakut itu ia hanya mempunyai beberapa dirham di sakunya dan memberikannya sang istri.

Rupanya uang tersebut tidak cukup untuk beli tepung dan sang istri mengeluhkannya ke Abu Muslim al-Khaulani.

Abu Muslim pun menjawab bahwa nanti akan dibelikan olehnya.

Baca: Ibnu Khaldun

Abu Muslim kemudian menuju ke pasar, dan ketika sampai di pasar ia bingung lantaran tidak ada orang yang butuh jasa tenaga darinya.

Dirinya yang tidak ingin membuat istrinya marah kemudian memasukkan pasir ke dalam kantung dan membawanya pulang.

Dan tepat sebelum istrinya marah ia bergegas kembali ke pasar untuk mencari kerja serabutan.

Akan tetapi sampai sore, pekerjaan itu tidak kunjung datang.

Baca: Ibnu Sina

Abu Muslim pun memutuskan untuk pulang dan siap untuk dimarahi istrinya.

Di tengah perjalanan ia berdoa kepada Allah dengan nada pengakuan bahwa dirinya ikhlas menerima kelebihan dan kekurangan istrinya.

Selain itu, dalam doanya ia juga mengatakan jika Allah lah yang tahu segalanya.

Doa itupun terkabul karena ketika sampai di rumah Abu Muslim melihat masakan sudah matang.

Ketika Abu Muslim bertanya kepada istrinya terkait bahan makanan itu, sang istri malah mengatakan kepadanya bahwa tepung roti itu adalah yang ia bawakan tadi. (4)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)



Nama Abu Muslim al-Khaulani
Asal Yaman
Riwayat Karir Ulama ahli fikih
   


Sumber :


1. kisahmuslim.com
2. islami.co


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved