Kekacauan di Bandara Kabul, Sejumlah Warga Meninggal Dunia, Ada Atlet Sepakbola Muda

Zaki Anwari merupakan pesepakbola muda yang bermain untuk tim nasional Afghanistan usia remaja.


zoom-inlihat foto
afghanistan-atlet1.jpg
AFP
Warga Afghanistan menunggu untuk menaiki pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul pada Kamis (19/8/2021)setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. (AFP)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kekacauan yang terjadi di sebuah bandara di Kabul, Afghanistan menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia.

Diantaranya adalah atlet sepak bola Afghanistan bernama Zaki Anwari yang dilaporkan tewas setelah terjatuh dari roda pesawat angkut militer Amerika Serikat beberapa hari yang lalu.

Dikutip dari Aljazeera, Anwari merupakan pesepakbola muda yang bermain untuk tim nasional Afghanistan usia remaja.

Kabar meninggalnya Anwari ini diumumkan oleh federasi atlet sepak bola dunia FIFPRO yang berbasis di Belanda, Kamis (19/08/2021) waktu Belanda.

Sebagai informasi, FIFPRO merupakan serikat pemain sepak bola seluruh dunia yang didukung pesepakbola top seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Baca: Mengukur Kekayaan Mineral Afghanistan yang Dikuasai Taliban, Diperkirakan Senilai Rp 14 Ribu Triliun

Baca: Tak Tinggal Diam, Afghanistan Mulai Bentuk Kelompok Gerilya Lawan Taliban, Berisi Pasukan Khusus

Zaki Anwari, seorang remaja Afghanistan terjatuh dari pesawat militer Amerika Serikat saat lepas landas. Zaki adalah anggota tim sepak bola nasional usia remaja Afghanistan
Zaki Anwari, seorang remaja Afghanistan terjatuh dari pesawat militer Amerika Serikat saat lepas landas. Zaki adalah anggota tim sepak bola nasional usia remaja Afghanistan (Facebook/Zaki Anwari)

Direktorat Jenderal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Afghanistan, lembaga pemerintah yang bekerja dengan kelompok olahraga, mengkonfirmasi kematian Zaki Anwari dalam kekacauan yang meletus di bandara di ibukota minggu ini.

“Anwari, seperti ribuan pemuda Afghanistan, ingin meninggalkan negara itu tetapi jatuh dari pesawat AS dan meninggal,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook pada Kamis (19/8/2021).

Diberitakan sebelumnya, ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara minggu ini dalam upaya untuk melarikan diri dari negara itu, menyusul serangan kilat Taliban yang berakhir dengan mereka mengambil alih kekuasaan ketika Presiden Ashraf Ghani kabur ke Uni Emirat Arab.

Beredar di media sosial video yang memperlihatkan kepanikan warga Afghanistan yang berusaha naik ke penerbangan evakuasi di bandara di Kabul pada Senin (16/8/2021).

Video-video di media sosial memperlihatkan kepanikan orang-orang yang sampai memanjat tangga pesawat.

Baca: Coba Kabur dari Afghanistan, Orangtua Evakuasi Anak-anak Lewat Tembok Tinggi Berduri

Baca: Taliban Blokir Bandara Kabul, 7 Warga Afghanistan Dilaporkan Tewas saat Rebutan Naik Pesawat

Ratusan orang terlihat berlari di samping pesawat Angkatan Udara AS saat pesawat itu melaju kencang di landasan pacu – beberapa pria mati-matian berpegangan di samping.

Dalam video lainnya yang beredar di media sosial menunjukkan dua orang jatuh dari pesawat C-17 setelah lepas landas.

Pihak militer AS menyebutkan bahwa mereka tengah menyelidiki kematian yang dilaporkan terkait dengan C-17.

"Sebelum awak udara bisa menurunkan kargo, pesawat itu dikepung oleh ratusan warga sipil Afghanistan," kata juru bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek.

“Menghadapi situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di sekitar pesawat, kru C-17 memutuskan untuk meninggalkan lapangan terbang secepat mungkin.”

Pejuang Taliban mengendarai kendaraan Tentara Nasional Afghanistan (ANA) melalui jalan di Kandahar pada 13 Agustus 2021.
Pejuang Taliban mengendarai kendaraan Tentara Nasional Afghanistan (ANA) melalui jalan di Kandahar pada 13 Agustus 2021. (AFP)

Presiden AS Joe Biden telah mendapat tekanan di dalam dan luar negeri untuk menjelaskan bagaimana pemerintahannya tampaknya tidak siap untuk serangan cepat Taliban – dan cara pasukan AS mundur dari Afghanistan.

Kenangan tentang rezim brutal Taliban tahun 1990-an – yang melarang musik dan televisi, orang-orang dirajam sampai mati dan wanita dikurung di rumah mereka – telah menyebabkan kepanikan tentang apa yang akan terjadi di depan, mendorong banyak warga Afghanistan untuk mencoba melarikan diri.

(Tribunnewswiki.com/Ami)

Baca artikel lainnya seputar kekacauan di Afghanistan di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved