Tak Tinggal Diam, Afghanistan Mulai Bentuk Kelompok Gerilya Lawan Taliban, Berisi Pasukan Khusus

Kelompok perlawanan itu bukanlah pasukan biasa, lantaran berpengalaman melawan kelompok pemberontak selama 20 tahun terakhir


zoom-inlihat foto
Taliban-dan-penduduk-duduk-di-kendaraan-humvee-Tentara-Nasional-Afghanistan.jpg
AFP
Pejuang Taliban dan penduduk setempat duduk di kendaraan humvee Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di sebuah jalan di provinsi Jalalabad pada 15 Agustus 2021.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Afghanistan tidak tinggal diam dan bersiap untuk menghadapi Taliban.

Dilaporan, pemerintah yang tersisa mulai membentuk pasukan perlawanan.

Informasi tersebut diungkapkan sendiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi pers di Moskwa.

Kelompok perlawanan tersebut dipimpin oleh Wakil Presiden Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud, putra pejuang anti-Taliban yang terbunuh.

Lavrov mengatakan Saleh dan Massoud membentuk pasukan gerilya yang berlokasi di Lembah Panjshir.

"Taliban tentu tidak menguasai seluruh wilayah di Afghanistan," terang Lavrov setelah menemui delegasi Libya, dikutip dari Daily Mail.

Kelompok pemberontak itu juga berisi pasukan khusus Afghanistan, yang dilatih oleh SAS Inggris.

Mereka adalah tentara terbaik dari yang terbaik di Afghanistan.

Pejuang Taliban mengendarai kendaraan Tentara Nasional Afghanistan (ANA) melalui jalan-jalan provinsi Laghman pada 15 Agustus 2021.
Pejuang Taliban mengendarai kendaraan Tentara Nasional Afghanistan (ANA) melalui jalan-jalan provinsi Laghman pada 15 Agustus 2021. (AFP)

Lembah Panjshir, terletak di timur laut ibu kota Kabul, merupakan benteng terakhir pemerintah, yang konturnya berbukit.

Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, Saleh dan Massoud mengumpulkan orang-orang yang bersedia angkat senjata melawan Taliban.

Baca: Taliban

Baca: Kabul

Baca: WNI di Kabul Ungkap Kondisi Saat Taliban Kuasai Afghanistan : Panik dan Kacau, Warga Berhamburan

Massoud sendiri adalah anak dari Ahmed Shah Massoud, pemimpin milisi Aliansi Utara yang selama ini dikenal menentang Taliban hingga Uni Soviet.

Dia dibunuh Taliban pada 9 September 2001, tepat dua hari sebelum AS diguncang tragedi 11 September atau dikenal sebagai 9/11.

Massoud siap mengikuti jejak ayahnya dengan membawa para pengikutnya berkumpul bersama tentara pemerintah tersisa di Panjshir.

Komando khusus yang dilatih oleh SAS itu diyakini masih berupaya untuk melawan pemberontak, dan mencoba bergabung bersama Saleh dan Massoud.

Pergerakan Saleh dan Massoud diyakini akan terus membesar karena ribuan milisi dan penduduk lokal siap bergabung.

Kelompok perlawanan itu bukanlah pasukan biasa, lantaran paham dengan lanskap Panjshir.

Setiap anggotanya juga disebut sudah berpengalaman melawan kelompok pemberontak selama 20 tahun terakhir.

"Saya tidak akan mati sebelum menghancurkan Taliban. Kami akan terus melawan mereka hingga peluru terakhir," tegasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)

SIMAK ARTIKEL SEPUTAR AFGHANISTAN DI SINI





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved