Perang Ghathafan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perang Ghathafan merupakan perang yang terjadi antara umat Islam dengan Bani Ghathafan.

Perang ini terjadi pada tahun 3 Hijriah yang mana pasukan Islam dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw.

Sedangkan Ghathafan dipimpin oleh Du’tsur bin Harits Al Muharibi.

Ghathafan sendiri ialah nama suku bangsa Arab yang tinggal di Najd.

Suku tersebut merupakan sekutu Quraisy pada Perang Khandaq.

Hal yang menarik di dalam perang ini ialah tidak terjadi pertumpahan darah antara pasukan Islam dan Ghathafan.

Dan pasukan Islam berhasil menang. (1)

Baca: Perang Bahran

Perang Ghathafan terjadi di wilayah Najd.

Najd adalah daerah yang masuk dalam kawasan Riyadh.

Wilayah ini termasuk dalam dataran tinggi dengan ketinggian 762-1525 meter di atas permukaan laut.

Daerah Najd sendiri di batasi oleh pegunungan Yaman dan Hijaz di bagian barat. (2)

Baca: Perang Yamamah

Ketika pasukan Islam berjumlah 450 orang di bawah komando Nabi Muhammad saw sampai di wilayah Ghathafan.

Pasukan Ghathafan yang awalnya akan menyerang Madinah ketakutan dan berlari ke pegunungan.

Pada saat itu di wilayah tersebut turun hujan, sehingga pasukan Islam pun beristirahat dan menjemur pakaiannya, tak terkecuali Nabi Muhammad saw.

Pasukan Ghathafan yang berada di pegunungan melihat Nabi Muhammad sedang istirahat di bawah pohon yang rindang.

Melihat hal itu mereka pun mengutus pemimpin pasukan mereka, Du’tsur bin Harits Al Muharibi untuk membunuhnya.

Menurut sejarah yang ada, ketika Du'tsur mengacungkan pedangnya ke Nabi Muhammad seketika tangannya gemetaran dan pedangnya pun terjatuh.

Kemudian Nabi Muhammad giliran mengambil pedang tersebut dan mengancam balik Du'tsur.

Setelah itu, ia tidak jadi dibunuh oleh Nabi Muhammad dan memutuskan untuk masuk Islam.

Du'tsur pun kembali lagi ke pasukannya dan mengajak kaumnya untuk masuk Islam.

Peperangan itu pun selesai tanpa adanya pertumpahan darah. (3)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)