TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nama Wahyana turut menjadi sorotan dari warganet dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Wahyana yang merupakan wasit utama pertandingan bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, ternyata berasal dari Indonesia.
Pria yang juga berprofesi sebagai guru olahraga itu menjadi satu-satunya pengadil asal Indonesia yang terpilih untuk memimpin partai final tunggal putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam wawancara bersama Rosi dalam acara 'Angkat Besi, Angkat Pamor Indonesia', Wahyana menceritakan perjalanan kariernya.
Sebagai wasit utama dalam Olimpiade memang pertama kalinya baginya.
Meskipun ia sudah menjadi wasit sejak puluhan tahun.
"Saya jadi wasit sudah lama, cuma untuk Olimpiade kan olahraga terbesar dan tertinggi di dunia, jadi memang atmosfernya berbeda," jelasnya pada Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut, posisinya sebagai wasit utama dalam Olimpiade Tokyo 2020 adalah puncak kesuksesannya.
Awal mula jadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020
Wahya mengaku, ia bukanlah atlet bulu tangkis.
Namun dirinya menekuni olahraga voli.
"Dikarenakan cedera engkel begitu, akhirnya saya memutuskan untuk gantung sepatu. Setelah sembuh diajak oleh teman untuk latihan bulu tangkis," ucapnya.
Dari situ, ia pun mendapat kesempatan untuk menjadi hakim garis selama 2 tahun.
Baca: Wahyana (Guru/Wasit)
Baca: Detik-Detik Tangis Greysia/Apriyani Pecah saat Indonesia Raya Berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020
Kariernya bermula saat ia bergabung menjadi hakim garis di tingkat kabupaten Sleman, sebagai lulusan terbaik.
Wahyana kemudian menjelaskan bagaimana kriteria terbaik yang disematkan kepada dirinya.
"Jadi di dalam bulu tangkis itu apabila asessment atau ujian itu kan ada ujian teori dan praktik. Ujian teori itu ya merupakan soal-soal yang terkait law of badminton,"
"Kalau kita nilainya bagus di atas 90 atau mencapai 100 nanti digabung sama nilai praktek. Kalau praktik bagus, memimpin bagus, punya wibawa tegas, menguasai aturan, nah itu wasit yang bagus," ucapnya.
Karier sebagai wasit
Diketahui, Wahyana berhasil lulus dari ujian akreditasi wasit tingkat Asia di Kuala Lumpur pada 2006 silam.
Sementara pada 2012, BWF Accreditation yang merupakan lisensi tertinggi untuk wasit juga berhasil diraihnya.