Heboh Satgas Covid-19 di Klaten Kuburkan Peti Kosong, Jenazah Ternyata Ketinggalan di Rumah Sakit

Jenazah masih berada di rumah sakit, petugas pemakaman covid-19 di Klaten buat heboh karena makamkan peti kosong.


zoom-inlihat foto
Petugas-mengubur-jenazah-terkait-Covid-19-di-Taman-Pemakaman-Umum-TPU-Srengseng-Sawah.jpg
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas mengubur jenazah terkait Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka area pemakaman untuk jenazah Covid-19 di TPU Srengseng Sawah karena TPU khusus Covid-19 sebelumnya di Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dan Tegal Alur, Jakarta Barat, telah penuh.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar satuan petugas (satgas) Covid-19 di Klaten menguburkan peti kosong sempat membuat heboh.

Tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 Klaten diketahui menguburkan peti kosong tanpa jenazah pada Minggu (11/7/2021).

Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengendalian Covid-19 Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Joko Handoyo, kejadian tersebut terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Minggu (11/7/2021).

"Benar ada kejadian tersebut, itu terjadi pada Minggu," ujar Joko, Selasa (13/7/2021).

Joko menjelaskan, kejadian berawal saat seorang warga Desa Karanglo meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 di sebuah rumah sakit di Solo.

Prosesi pemakaman dilakukan pada Minggu malam.

Setelah proses pemakaman selesai, ternyata tim relawan mendapat telepon dari pihak rumah sakit jika peti mati yang dikuburkan tersebut tidak berisi jenazah.

Suasana di Taman Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka area pemakaman untuk jenazah Covid-19 di TPU Srengseng Sawah karena TPU khusus Covid-19 sebelumnya di Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dan Tegal Alur, Jakarta Barat, telah penuh.
Suasana di Taman Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka area pemakaman untuk jenazah Covid-19 di TPU Srengseng Sawah karena TPU khusus Covid-19 sebelumnya di Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dan Tegal Alur, Jakarta Barat, telah penuh. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Tim dapat telepon jika peti mati yang dikuburkan itu kosong karena pihak rumah sakit menyebut jika jenazah masih berada di rumah sakit," jelasnya.

Akhirnya, lanjut Joko, peti mati kosong yang dikuburkan itu dibongkar kembali Senin (12/7/2021) pagi dan jenazah warga tersebut dikuburkan pada Senin pagi.

"Alhamdulillah semuanya sudah selesai," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karanglo, Yudi Kusnandar menambahkan jika miskomunikasi terjadi di internal pihak rumah sakit.

"Miskomunikasi terjadi di intern rumah sakit. Perlu diketahui sebagai tim kubur cepat kami hanya menerima saja, kita kan enggak tahu (peti) itu kosong atau berisi," ujarnya.

Baca: Heboh Truk Plat Merah jadi Angkutan Resmi Jenazah Covid-19, Ini Kata Pemprov DKI Jakarta

Baca: Hauwke’s Auto Gallery Jakarta

Menurut Yudi, peti mati kosong yang dikuburkan pada Minggu kemarin itu berukuran cukup besar dan berat sehingga pihaknya tidak menduga jika peti tersebut kosong.

Yudi mengaku pihak rumah sakit di daerah Solo mengantarkan peti mati itu ke Desa Karanglo.

"Kita tidak mengambil (peti mati) itu, tapi diantar sama ambulans oleh pihak rumah sakit ke makam dan langsung dikubur tim," ucapnya.

Kemudian, pada Senin pagi dilakukan pembongkaran dan pemakaman ulang bagi jenazah warga tersebut.
"Jadi kita hanya menerima, tidak mengambil ke rumah sakit. Atas kejadian ini kita ambil hikmahnya saja,"

Jenazah korban yang meninggal akibat virus Corona Covid-19 terlihat sebelum dikremasi di tempat kremasi di New Delhi pada 2 Mei 2021.
Jenazah korban yang meninggal akibat virus Corona Covid-19 terlihat sebelum dikremasi di tempat kremasi di New Delhi pada 2 Mei 2021. (TAUSEEF MUSTAFA / AFP)

Peti Jenazah Berat

Lebih lanjut Yudi mengatakan, dalam kejadian kali ini, petugas pemakaman hanya menjalankan tugas saja, sesuai prosedur protokol covid-19.

Menurut Yudi, peti yang dikirimkan juga berat, sehingga tim satgas tak menaruh curiga.

"Petinya otomatis kita nggak buka, kalau dibuka saya kena perkara, memang petinya sudah berat," singkatnya.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved