TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes. meninggal dunia, pada Rabu (7/7/2021).
Novilia Sjafri Bachtiar menghembuskan napas terakhir di RS Santosa Bandung setelah berjuang melawan Covid-19.
Ia dikenal sebagai ketua uji klinis vaksin Covid-19, Sinovac.
Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjajaran (Unpad), Dandi Supriadi mengatakan jika Novillia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Unpad.
"Beliau juga dosen di Fakultas Farmasi Unpad (berstatus dosen luar biasa atau tidak tetap," ujar Dandi saat dihubungi Kamis (8/7/2021).
Baca: Kabar Duka, Dr Novilia Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Sinovac dari Bio Farma Meninggal Dunia
Baca: Vaksin Sinovac
Melansir situs web Bio Farma, Novilia mengawali kariernya di Bio Farma sejak 2001.
Berbekal ilmu medis, baginya, vaksinologi dan uji klinis tetap menjadi hal baru yang penuh tantangan dan menarik untuk dipelajari.
Bersama timnya, ia tercatat sebagai perintis satu bagian baru di Bio Farma bernama Evaluasi Produk yang kemudian berubah menjadi Uji Klinis.
Bagian ini dibuat saat Bio Farma mulai meluncurkan berbagai vaksin baru, sehingga dibutuhkan satu bagian yang menangani uji klinis.
Kariernya terus naik, mulai sebagai staf evaluasi produk hingga menduduki Divisi Surbeilans dan Uji Klinis, ia tak pernah berhenti pada satu kajian.
Ia terus mengembangkan pengetahuan dan skill di bidang uji klinis dan imunilogi.
Upaya yang Novilia tempuh mulai dari membaca berbagai jurnal, berkontribusi dalam berbagai working group kelas dunia, training, hingga diskusi dengan para ahli di bidang imunilogi.
Almuni Fakultas Kedokteran Unpad ini juga melanjutkan pendidikan S2 dan S3.
"Menjadi peneliti tidak boleh mudah dan lekas berpuas diri, tidak ada kata 'berhenti' untuk belajar," ujar Novilia dalam tulisannya di situs web tersebut.
Menurutnya, ketika suatu penyakit dinyatakan nol kasusnya di dunia (eradikasi) karena keberhasilan vaksin, di masa depan tak tertutup kemungkinan akan muncul penyakit baru dan penelitian seperti dirinya dituntut untuk terus belajar.
"Harapan saya, kita harus siap berlari sejalan dengan produk baru yang akan dikeluarkan Bio Farma, dari berbagai aspek," ucap dia.
Baca: BUMN Bio Farma menerima Vaksin Covid-19 dari Perusahaan China, Siap Diuji Coba Klinis di Indonesia
Baca: Covid-19 Varian Lambda
Uji Klinis Bio Farma
Di tahun 2017, uji klinis di Bio Farma semakin giat mengembangkan beberapa studi vaksin.
Saat itu ada enam fokus uji klinis yang tengah diproses pada bagian uji klinis, antara lain bOPV, Td pada wanita hamil, vaksin tifoid, rotavirus, influenza quadrivalen dan MR.
“Meski harus kerja keras, saya bersyukur Bio Farma semakin banyak meluncurkan beberapa terobosan baik pada produk vaksin maupun biosmilar yang diproyeksikan harganya akan lebih terjangkau masyakarat,” kata dia.
Merintis bagian uji klinis mulai dari nol, Novilia juga mulai memahami pentingnya sinergi.
Tak hanya di lingkungan internal perusahaan, hubungan baik dengan pihak luar pun sejatinya terbina dengan baik.
Itulah mengapa Bio Farma telah bekerjasama dengan beberapa centre uji klinis seperti RSHS/UNPAD, RSCM/UI RS Sanglah Denpasar/UDAYANA, RS Dr Sardjito/UGM dan banyak lagi.
Bukan hanya dengan center uji klinis, tapi dengan institusi lainnya seperti BPOM, ITAGI dan KOMNAS PP KIPI hubungan baik harus senantiasa dipelihara.
Demikian juga untuk sinergi kerjasama dengan luar negeri, Bio Farma tengah mengerjakan uji klinis dengan salah satu lembaga di Amerika untuk melaksanakan uji klinis vaksin di Kenya.
Ada pula kerjasama dengan University of Antwerp di Belgia.
Novilia berharap Bio Farma dapat terus berkontribusi dalam kemandirian vaksin/obat di dalam negeri juga semakin diakui di ranah internasional untuk berbagai inovasi produk biosimilar obat maupun vaksin terapeutik yang kini makin diminati masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Dr. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M Kes meninggal dunia pada Rabu, kemarin.
Berita duka itu diunggah oleh akun Instagram Bio Farma.
Baca: Kapan Waktu yang Tepat untuk Berjemur di Masa Pandemi Covid-19? Begini Penjelasan Dokter
Baca: Cara Italia Atasi Covid-19, Dulu Terparah Kini Bebas Masker: Nyawa Lebih Penting daripada Ekonomi
"Segenap Keluarga Besar Bio Farma berduka cita atas meninggalnya Dr. Novilia Sjafri Bachriar, dr., M.Kes. (Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma)," tulis keterangan unggahan tersebut, seperti dikutip TribunnewsWiki.com, Rabu (7/7/2021).
"Semoga Almarhumah memperoleh tempat terbaik disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan," lanjutnya.
Dikutip dari Kompas.com, pada awal Agustus 2020, dilakukan uji klinis tahap III terhadap kandidat vaksin Sinovac.
Proses uji klinis dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
Tim uji klinis vaksin berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Tercatat, ada 1.600 relawan yang disuntik vaksin ini.
Penyuntikan pun dilakukan secara bertahap.
Proses uji klinis digelar untuk mengetahui keamanan dan khasiat vaksin.
(Tribunnewswiki.com/Saradita, Kompas.com)