Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM- Tari Golek Menak merupakan tarian klasik yang berasal dari keraton Yogyakarta.
Tarian Golek Menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pertama kali dipentaskan pada sekitar tahun 1941.
Tarian ini juga dikenal dengan sebutan tari Beksa Golek Menak atau Beksan Menak.
Ide gagasan penciptaan tari Golek Menak berasal dari pertunjukan wayang Golek. (1)
Baca: Tarian Jawa
Sejarah #
Tari Golek Menak ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX ditahun 1941.
Dalam melaksanakan idenya itu, Sri Sultan tersebut mengajak para pakar tari dan beberapa lembaga tari di Provinsi Yogyakarta.
Dalam proses penciptaan tarian ini memakan waktu yang cukup lama, karena dalam menirukan gerakan dari setiap tokoh pada Wayang Golek Menak ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Tarian ini mulai mendapatkan bentuk sempurnanya ditahun 1989. Sebelum Sri Sultan sempat menyaksikan hasil dari penyempurnaan tarian ini, beliau sudah wafat terlebih dahulu.
Untuk memenuhi permintaan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, tim penyempurnaan dari Tari Golek Menak ini menggelar sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya setelah tarian ini disempurnakan.
Dalam pagelaran itu juga ditampilkan Wayang Golek Menak serta drama Tari Golek Menak dengan tema yang sama yakni kelaswara palakrama atau sebuah perkawinan antara kelaswara dengan Wong Agung Jayengrana.
Pagelaran penyempurnaan tarian tersebut telah berhasil dipertunjukan seperti yang diinginkan oleh Sri Sultan.
Namun untuk tata busana yang diinginkan Sri Sultan membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga didalam pertunjukan tersebut, busana yang dipakai pun masih menggunakan busana yang belum disempurnakan yang hanya dengan tambahan dan juga modifikasi seperlunya.
Seiring dengan perkembangannya zaman, tarian ini terus dikembangkan sampai mencapai seperti bentuknya yang saat ini. (2)
Baca: Tari Selendang Pemalang
Gerakan #
Para penari tari Golek Menak menyesuaikan dengan tokoh yang diperankan, karena setiap tokoh mempunyai gerakan tersendiri.
Gerakan dalam tarian ini lebih didominasi gerakan patah-patah seperti halnya gerakan wayang golek.
Gerakan tangan, bahu, kepala, kaki dan juga pinggul yang mengikuti iringan musik pengiring atau gendhing pengiring.
Gerakan dalam tarian ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.
Dalam memainkan tarian ini, para penari harus memiliki keluwesan dalam menari dan juga memiliki dasar gerak yang kuat. (2)
Baca: Tari Kandagan
Iringan Musik #
Iringan musik menggunakan seperangkat gamelan ditambah dengan kendang Sunda.
Untuk pocapan (dialog) menggunakan bahasa Bagongan, yaitu bahasa Jawa di lingkungan Keraton Yogyakarta. (3)
Baca: Tari Beskalan
Busana #
Busana penari Golek Menak menyesuaikan wayang Golek Menak yang memiliki busana tertutup dan berlengan panjang.
Beberapa tokoh mengenakan busana yang mencirikan asalnya, seperti Dewi Adhaninggar dari negeri Tartaripura (Mongol) yang menggunakan busana putri Cina.
Riasan para tokoh, baik laki-laki maupun perempuan, dibuat mirip dengan tokoh wayang goleknya. (3)
Baca: Tari Thengul
(Tribunnewswiki.com/ Husna)
| Jenis | Tarian klasik Yogyakarta |
|---|
| Asal | Keraton Yogyakarta |
|---|
Sumber :
1. www.tribunnews.com
2. www.cintaindonesia.web.id
3. encyclopedia.jakarta-tourism.go.id