Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nederlandsch-Indische Civiele Administratie (NICA) atau juga disebut Pemerintahan Sipil Hindia Belanda adalah sebuah organisasi semi-militer yang dibentuk 3 April 1944 .
Organisasi ini bertugas memulihkan administrasi sipil dan hukum pemerintahan kolonial Belanda setelah kapitulasi pasukan pendudukan Jepang di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) setelah Perang Dunia II.
NICA dibentuk dengan tujuan agar dapat menjadi penghubung pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan Komandan pasukan Sekutu di Wilayah Pasifik Barat Daya atau SWPA (South West Pacific Area).
Pada 10 Desember 1945 terjadi perjanjian antara Panglima tertinggi SWPA, yaitu Jendral Douglas MacArthur dengan Letnan Jendral H.J Van Mook (Perwakilan NICA).
Isi perjanjian itu menyebut bahwa bekas wilayah jajahan Hindia Belanda yang berhasil direbut oleh Sekutu akan diserahkan kepada NICA.
Pada Januari 1946 namanya diubah menjadi Allied Military Administration-Civil Affairs Branch (AMACAB).
Kemudian, setelah Inggris hengkang dari Indonesia dan bubarnya SEAC pada Juni 1946, namanya kembali diubah menjadi Tijdelijke Bestuursdienst (Temporary Administrative Service).
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 19 September 1939, Perang Dunia ke II - Pertempuran Kępa Oksywska
Sejarah #
Kedatangan NICA bersama sekutu ke Indonesia dengan tujuan untuk melucuti sisa-sisa tentara Jepang.
Mereka berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 29 September 1945.
Awalnya, kedatangan sekutu disambut baik oleh rakyat Indonesia, setelah mengetahui bahwa NICA juga ikut datang, suasana di Jakarta seketika menjadi mencekam.
Tujuan kedatangan NICA di Indonesia adalah merebut kembali negeri untuk diberikan kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Tentara KNIL (Koninklijk Nerderlands Indisch Leger), yaitu Tentara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia bergabung dengan NICA setelah mereka dibebaskan sebagai tawanan perang Jepang.
NICA kemudian juga mempersenjatai mereka.
NICA dan KNIL berusaha untuk merebut wilayah Indonesia, yang menjadi target mereka adalah tempat vital seperti pusat pemerintahan, pelabuhan, perkebunan dan daerah penghasil minyak.
Apa yang diperbuat oleh NICA mengundang amarah para pejuang dan para pemuda Indonesia, mereka semua bahu membahu melawan NICA yang didukung oleh Sekutu.
Bangsa Indonesia berhasil mendesak NICA, namun pemerintahan Belanda kemudian mengirim pasukan bantuan dari Angkatan Laut mereka, ditambah dengan dukungan Sekutu, sehingga berbagai daerah berhasil dikuasai.
Baca: Perang Asia Pasifik
Baca: Devide et Impera
Komandan #
Komandan tertinggi NICA yang menjabat adalah Lt.Gubernur Jenderal Belanda Hubertus Johannes van Mook (Semarang, 1894 – L'Isle-sur-la-Sorgue, 1965).
Penasihatnya yang paling senior adalah bangsawan Jawa Raden Abdul Kadir Widjojoatmodjo (Salatiga, 1904 - Den Haag, 1992).
Ia merupakan lulusan dari Universitas Leiden dan keajaiban Profesor Christiaan Snouck Hurgronje.
Sebelum perang, dia adalah seorang diplomat senior di Jeddah dan Mekah.
Dalam perannya untuk NICA ia juga diangkat menjadi kolonel di KNIL dan residen Maluku.
Pada tahun 1946, ia menjadi sekretaris jenderal negara Republik Indonesia Serikat.
Pada tahun 1947, ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan ketua delegasi Belanda untuk PBB.
Baca: HJ Van Mook
Baca: Komisi Tiga Negara (KTN)
(TribunnewsWiki.com/Septiarani)
| Nama | NICA (Netherlands Indies Civil Administration) |
|---|
| Nama Lain | AMACAB, Tijdelijke Bestuursdienst |
|---|
| Dibentuk | Australia, 3 April 1944 |
|---|
Sumber :
1. en.wikipedia.org
2. fahmighiffari.blog.institutpendidikan.ac.id
3. id.wikipedia.org