Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Petik Pari merupakan tari khas Pacitan, Jawa Timur, yang ditarikan untuk merayakan hasil panen padi.
Tarian kontemporer ini mengejawantahkan nilai-nilai positif masyarakat Jawa yang berkultur agraris.
Beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih memegang teguh tradisi penghormatan kepada Dewi Sri, yaitu Dewi Padi.
Tidak hanya menjadi dewi padi dan lambang kesuburan, Dewi Sri juga menjadi simbol dan kerangka acuan berpikir bagi orang-orang Jawa khususnya petani Jawa yang meliputi siklus hidup, yaitu perkawinan, kehidupan rumah tangga, dan tanah pertaniannya.
Di beberapa tempat, tari Petik Pari menjadi bagian dari ritual adat berupa syukuran.
Tari Petik Pari ini juga kerap menjadi upaya membudayakan kembali pentingnya prosesi petik padi dalam khasanah budaya Jawa dan Nusantara. (1)
Baca: Tarian Jawa
Asal-usul #
Tari Petik Pari dikembangkan oleh Anang dari Sanggar Blarak Pacitan.
Anang dan istrinya mulai mengeksplorasi budaya lokal untuk diangkat menjadi tarian karena terinspirasi oleh kegiatan petani memanen padi di sawah.
Mereka melatih ratusan anak-anak dan remaja di Kabupaten Pacitan dalam sanggar tarinya.
Bahkan, keduanya semakin giat mengeksplorasi budaya lokal untuk diangkat menjadi seni tari.
Pada umumnya, masyarakat Jawa memiliki beragam acara untuk merayakan masa panen.
Tari Petik Pari adalah simbol kebahagiaan perayaan panen padi untuk menghormati Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.
Selain itu, tari Petik Pari adalah salah satu karya yang berakar dari budaya lokal masyarakat Jawa. (2)
Baca: Tari Boran
Gerakan #
Tari Petik Pari biasanya ditampilkan oleh lima orang penari.
Ketika pementasan, satu persatu penari naik ke atas panggung.
Lima orang penari bergerak melingkar, memutar, dan berbaris lurus dengan gerak dasar tumit, tangan dan pinggul.
Kemudian mereka berpencar dan saling berhadapan satu sama lain dalam bentuk setengah lingkaran.
Gerakan tari dilanjutkan dengan penari berjongkok seraya meragakan gerakan memetik padi.
Inilah tari Petik Pari, tari khas Pacitan yang ditarikan untuk merayakan hasil panen padi.
Setelah menampilkan gerakan utama, kemudian 5 penari melakukan gerak saling berangkulan, memainkan kaki, memutar putran kecil, dan berlanjut ke putaran besar.
Empat orang penari mengelilingi satu penari dan berhenti dengan posisi seolah-olah sedang menyambut penonton.
Gerakan tersebut merupakan gerakan penutup dan para penari kembali ke belakang panggung. (3)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
| Nama | Tari Petik Pari |
|---|
| Jenis | Tari tradisional |
|---|
| Asal | Pacitan, Jawa Timur |
|---|
Sumber :
1. indonesiakaya.com
2. seringjalan.com