TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aura Kasih menuturkan kronologi dirinya sempat terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu, setelah tertular dari seorang teman yang merupakan desainer.
Aura menyebutkan sang teman tidak percaya adanya Covid-19, begitu juga dengan dirinya.
Teman Aura tersebut sempat batuk dan demam namun menolak saat diminta tes PCR.
Bahkan sang teman mengaku dirinya hanya "ketempelan" setan.
"Waktu itu aku ketemu temenku salah satu desainer dia baru pulang dari luar kota, terus ini orang batuk-batuk, demam, gue suru deh PCR takut kan musim begini (orang ini termasuk yang percaya
Covid itu konspirasi, pada awalnya gue juga begitu ah ini mah jualan vaksin bla bla)," cerita Aura dalam postingan Instagram Story pada Selasa (22/6/2021).
Namun, beberapa waktu kemudian Aura merasa kondisi badannya tak sehat.
Ia mengeluhkan masalah asam lambung dan sesak napas.
Rupanya, Aura dan putrinya, Arabella dinyatakan positif Covid-19.
Baca: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Pakar Epidemiologi UI Sebut Indonesia Sudah Herd Stupidity
Baca: Aura Kasih
"2 hari kemudian dia gue ajak ke rumah, terus di rumah dilepas masker sambil batuk-batuk," sambung Aura.
"Terus gue tegor lagi kalau batuk tuh pakai masker, mau Covid atau nggak, jangan jorok kan ada bayi di rumah."
"1 hari kemudian intinya gue ke RS karena keluhan asam lambung dan sesak napas, gak bisa masuk makanan sama sekali, mual, karena pengen dirawat, pihak RS minta gue PCR dan ternyata Covid," kata Aura.
"Serumah lalu di PCR dan ternyata Bella juga kena sama baby sitter! Which is hari itu dia cium-cium anak gue saat batuk (gue aja kalau flu sakit batuk ga berani tidur bareng anak)," lanjut Aura.
Aura dan sang putri kemudian menjalani isolasi mandiri.
Lantaran kondisi Aura yang parah, ia terpaksa harus pisah rumah dengan Arabella.
Aura mengaku hanya bisa menangis setiap hari karena tak bisa bersama sang buah hati.
"Demam bella sampai 40 dan akhirnya kita isolasi karena kondisi kita parah akhirnya pisah rumah dan Bella dijaga pembantu sama bapak gue karena keadaan kita parrah, makan dan jalan aja gue gak bisa, gak bisa makan 1 minggu cuma masuk air dan madu yang ga berasa apa-apa karena ilang penciuman dan rasa," cerita Aura.
"Tiap hari nangis karena harus pisah sama anak dan terpaksa berhentiin ASI karena kondisi gue ga bagus terus selama sakit harus mompa karena tambah demam karna ga nyusuhin," beber Aura.
"Alhamdulillah better dari hari ke hari mulai bisa makan dan akhirnya bisa bareng anak lagi setelah 1 mingguan lebih."
Setelah sembuh dari Covid-19, Aura mengaku masih merasa takut.