Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang berasal dari Papua.
Namun seiring berjalannya waktu mahkota dewa banyak dijumpai di beberapa kota lain di Indonesia, seperti Solo dan Yogyakarta.
Di beberapa daerah, tanaman ini juga dikenal dengan nama makuta dewa, makuto ratu, makuto rojo, hingga pusaka dewa. (1)
Baca: Lempuyang
Bentuk Fisik #
Fisik tumbuhan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) tidak terlalu tinggi.
Tinggi maksimalnya berkisar 3 meter.
Batang berkayu, bulat, permukaan kulit kasar, berwarna coklat, dan bergetah.
Sistem percabangannya simpodial dengan arah cabang miring ke atas.
Daun mahkota dewa tunggal dengan letak saling berhadapan, dan berwarna hijau tua.
Bentuk daun lanset atau lonjong dengan ujung dan pangkal daun yang meruncing, tepi daun rata.
Pertulangan daun menyirip dan permukaan daun licin.
Panjang daun berkisar 7-10 cm dengan lebar 2-2,5 cm.
Bunga mahkota dewa tunggal yang muncul di ketiak daun dan sepanjang batang.
Baca: Temulawak
Tangkai bunga pendek sedangkan mahkota bunga berbentuk tabung berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Bunga muncul sepanjang tahun.
Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) berbentuk bulat dengan diameter antara 3-5 cm.
Saat muda berwarna hijau dan berubah merah saat telah masak.
Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, dan berwarna cokelat.
Tanaman yang tumbuh di ketinggian antara 10 - 1.200 meter di atas permukaan laut ini dapat diperbanyak dengan biji (generatif) dan cangkok. (2)
Kandungan #
Hampir seluruh bagian tanaman mahkota dewa bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal, kecuali bagian biji buahnya.
Buah mahkota dewa sendiri mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, dan polifenol yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Manfaat mahkota dewa juga datang dari bagian daunnya yang mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol.
Tak hanya itu, kulit buahnya juga bisa dimanfaatkan bagi obat herbal karena mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. (3)
Baca: Brotowali
Manfaat #
1. Mengurangi kadar minyak pada kulit wajah
Daging buah mahkota dewa sudah banyak diolah menjadi produk herbal, salah satunya adalah teh mahkota dewa.
Bila diminum secara teratur oleh wanita atau pria yang kulitnya mengeluarkan minyak berlebih, teh herbal ini dapat menguranginya, sehingga kulit terlihat tidak kusam dan mengurangi kemungkinan munculnya jerawat.
Meskipun demikian, teh yang mengandung mahkota dewa ini sebaiknya hanya dikonsumsi 1 kali dalam 1 minggu untuk menghindari kemungkinan terjadinya keracunan karena konsumsi berlebihan.
Penelitian menunjukkan orang yang rutin meminum teh mahkota dewa selama 2 bulan beruntun akan mengalami pengurangan kadar minyak di kulit.
2. Bersifat antihistamin
Penelitian lain juga menyebut manfaat mahkota dewa sebagai pereda gejala alergi alias antihistamin.
Khasiat ini datang dari kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol pada daging buah maupun ekstrak daun mahkota dewa.
Antihistamin adalah jenis obat yang sering digunakan untuk meredakan hay fever, biduran, konjungtivitis, dan reaksi alergi saat tergigit atau tersengat serangga.
Antihistamin juga dapat meredakan motion sickness dan anemia jangka pendek.
3. Bersifat antiradang
Manfaat mahkota dewa lainnya adalah mengatasi aktivitas peradangan di dalam tubuh karena adanya kandungan hidroksi benzofenon glukosida.
Dengan makan buah mahkota dewa pada dosis tertentu, risiko mengalami rematik, diabetes, hingga asam urat dipercaya menurun.
Meski memiliki banyak manfaat, mahkota dewa juga bisa bersifat racun bila dikonsumsi berlebihan.
Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak menjadikan mahkota dewa sebagai konsumsi rutin. (4)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
| Asal | Papua |
|---|
| Manfaat | Mengurangi kadar minyak pada kulit wajah |
|---|
| Bersifat antihistamin |
| Bersifat antiradang |
Sumber :
1. www.sehatq.com
2. dlh.grobogan.go.id