Preman Tanjung Priok Teror Sopir Truk yang Melintas, Diduga Karena Mafia Pungli Ditangkap

Menurut informasinya, sasaran aksi pecah kaca preman Tanjung Priok adalah truk ekspedisi atau kontainer yang memiliki atribut stiker komunitas.


zoom-inlihat foto
Kaca-Pecah-11.jpg
pixabay
Ilustrasi kaca . Preman Tanjung Priok melakukan aksi pecah kaca truk kontainer yang melintas. Diduga hal tersebut merupakan 'balas dendam' karena beberapa waktu lalu Polri melakukan operasi pemberantasan premanisme dan menangkap 24 pelaku.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa waktu lalu, aksi premanise mendapat perhatian Presiden Jokowi.

Saat itu Jokowi tengah melakukan kunjungan ke Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021) lalu.

Pada kesempatan itulah, Jokowi mempertanyakan masalah-masalah di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Jokowi sempat mengetahui adanya masalah yang dihadapi oleh para sopir truk kontainer yang beredar di sosial media.

Para sopir truk banyak yang mencurahkan hatinya soal adanya premanisme dan pungutan liar (pungli).

"Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat, bener nggak?" kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Tolong nanti diceritakan problemnya apa sehingga kita bisa memberikan jalan keluar. Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan, itu yang mau saya kejar kalau ada," lanjutnya.

Baca: Tawuran Sekelompok Remaja di Tanjung Priok Terekam CCTV, Gunakan Celurit dan Parang

Baca: Tanjung Priok

Menindaklanjuti aduan tersebut, Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sgiti Prabowo untuk menindak tegas aksi premanisme di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi seperti yang diwartakan Kompas TV.

"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja."

Menjawab instruksi Presiden Jokowi, Kapolri Listyo Sigit pun menyanggupinya dan siap melaksanakan perintah tersebut.

"Siap laksanakan bapak," kata Sigit dari sambungan telepon.

Oleh Kapolri, perintah tersebut segera diberikan pada bawahannya.

Hingga akhirnya, 24 orang terduga pelaku premanisme ditangkap.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan.

"Sudah kita amankan ada 24, lagi kita periksa secara intensif, dari dua lokasi," kata Guruh dalam keterangannya resminya pada Kamis (10/6/2021).

Guruh menjelaskan penangkapan terhadap 24 orang itu dilakukan setelah polisi melakukan operasi penyisiran di dua lokasi yakni di Depo PT Greating Fortune Container (GFC) dan PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta.

Preman Tanjung Priok teror sopir truk yang melintas

Upaya Polri memberantas pungli di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mendapatkan repons.

Diduga, sejumlah orang yang tak senang dengan kebijakan tersebut melakukan perlawanan dengan cara meneror sopir truk.

Kejadian itu disebut imbas dari diciduknya mafia-mafia pungli di Tanjung Priok beberapa waktu lalu.

Mereka kemudian 'membalas dendam' dengan aksi memecahkan kaca truk yang melintas.

Diduga, mereka mengincar truk-truk ekspedisi atau kontainer.

Sebuah video berdurasi 15 detik yang diunggah di @romansasopirtruck, merekam aksi tersebut.

Perekam yang diduga seorang diduga sopir truk sempat merekam diduga pelaku pecah kaca.

Semula, rekaman tersebut memperlihatkan kaca bagian depan truk yang sudah pecah diduga dilempar suatu benda oleh para pelaku.

Selanjutnya, sang sopir mengarahkan kameranya bergeser ke samping, sehingga tampak pria yang sedang berdiri di tengah jalan.

"Kaca dipecahin nih di putaran Pasar Bebek. Tolong nih bos, tolong sekarang bos. Ini orangnya nih," kata perekam video tersebut yang dikutip pada Senin (14/6/2021).

Selain video, unggahan akun Instagram @romansasopirtruck itu juga memperlihatkan beberapa tangkapan layar aplikasi percakapan Whatsapp.

Dalam percakapan itu, seseorang dengan nama Adi BALI mengingatkan agar para sopir truk berhati-hati jika melintasi kawasan Tanjung Priok.

Sebab, saat ini kondisi wilayah Tanjung Priok sedang memanas karena pemecahan kaca dimulai lagi.

Menurut pesan yang dikirim di grup Whatsapp tersebut, aksi pemecahan kaca terjadi imbas dari penangkapan Asmoro di Tanjung Priok.

"Asalam mualaikum hibauan (imbauan) harap berhati hati imbas nya dari penangkapan Asmoro. Di Priok pemecahan kaca sudah dimulai lagi. Kacau seperti dulu," tulis pesan itu.

"Kalo bisa bila mana ada kiriman ke Tanjung Priok harap ditolak aja d.o nya. Sebab, wilayah Priok kondisi saat ini sedang memanas,"

Lebih lanjut, pesan berikutnya menyebut bahwa aksi pecah kaca dilakukan dengan cara diselepet menggunakan kelereng dari jarak jauh.

"Sedikit informasi buat rekan2 seprofesi, ada informasi yang sangat penting dan perlu pemikiran cepat. Imbas dari ketegasan presiden soal premanisme di seputaran Priok dan penangkapan Asmoro, saat ini wilayah Priok sedang memanas," tulisnya.

"Banyak aksi pemecahan kaca dengan cara diselepet pakai klereng dari jarak jauh. Sudah banyak makan korban dalam 1 hari ini,"

Menurut informasinya, sasaran aksi pecah kaca itu adalah truk ekspedisi atau kontainer yang ada atribut stiker komunitas.

Hingga berita ini diulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian. Termasuk juga pihak otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 12 September 1984 Terjadinya Peristiwa Tanjung Priok

Baca: VIRAL Nasi Bungkus Berlogo Anjing Dibagikan di Tanjung Priok, Donatur Akhirnya Diamankan Polisi

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved