TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangkalan, Madura.
Bertambahnya kasus positif Covid-19 di Bangkalan berdampak memerahnya zona di Kecamatan Arosbaya sejak Jumat (4/6/2021) lalu.
IGD RSUD Syamrabu Bangkalan dan Puskesmas Arosbaya juga telanjur dilakukan penutupan sementara.
Kepala Dinkes Jatim, Herlin Ferliana berharap, tidak ada lagi guyonan 'tidak ada Covid-19 di Madura'.
Hal itu disampaikan Herlina saat rapat koordinasi (rakor) mendadak dengan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim di Pendapa Agung, Kabupaten Bangkalan, Minggu (6/6/2021).
Rakor tersebut dipimpin Komandan Korem 084/BJ Brigjen TNI, Herman Hidayat Eko Atmojo.
Rakor juga diikuti Wakil Bupati Bangkalan, Drs Mohni, Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad, Dandim 0829 Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo, serta Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto.
Baca: WHO Sebut Xi Jinping Bisa Digulingkan Jika Covid-19 Terbukti dari Lab Wuhan, China Dikucilkan Dunia
Baca: Viral Video Besi Bermagnet Menempel pada Lengan Orang yang Mengaku Telah Divaksin Covid-19
“Kelihatannya kita harus berani (bersikap) tegas. Kemarin sempat dibuat guyonan bahwa di Madura tidak ada Covid-19. Ini harus kita hapus, ini dalam kondisi SOS (darurat). Pola 5 M harus diperketat karena ini benar-benar mengkhawatirkan kita,” tegas Herlina dalam paparannya.
Rakor mendadak tersebut tidak lepas dari lonjakan signifikan pasien positif terkonfirmasi di Bangkalan, khususnya di Kecamatan Arosbaya yang menjadi agenda utama pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Herlina menegaskan, testing masif adalah salah satu jawabannya dan dimulai dari Kecamatan Arosbaya.
Warga yang diketahui positif sebagai sumber penularan, akan secepatnya dipisah dengan warga yang negatif.
Dengan begitu, Satgas Penanganan Covid-19 Jatim akan bisa memutus rantai penularannya agar penularan tidak menyebar ke daerah lain.
Hadir pula dalam rakor tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Ir Taufan ZS, Kadinkes Kabupaten Bangkalan, Sudyo, Dirut RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Nunuk Kristiani, sejumlah kepada OPD di lingkungan Pemkab Bangkalan, dan seluruh camat se Kabupaten Bangkalan.
Herlina menjelaskan, testing secara masif juga dilakukan di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Semua penumpang kendaraan dari arah Bangkalan akan dilakukan pemeriksaan rapid test antigen.
“Ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran. Teman-teman harus menyiapkan mental kalau mau ke Surabaya. Kalau sudah positif tidak akan pulang karena langsung dilakukan isolasi sambil dipastikan dengan pemeriksaan swab PCR,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan enam rumah sakit penyangga yang telah disepakati secara dadakan. Seperti Rumah Sakit (RS) Unair, RS Soetomo, RS Haji, RS Undaan, PHC, dan RS Al Irsyad.
“Kasusnya tidak sama dengan kasus sebelumya, tidak diawali dengan keluhan panas dan sesak. Kami mengkhawatirkan ini varian baru,” pungkasnya.
Sedangkan Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bangkalan sejauh ini telah menutup sementara Ruang IGD RSUD Syamrabu dan Puskesmas Arosbaya.
Baca: Penjelasan Kemenkes soal Narasi Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet dan Buat Koin Menempel
Baca: Viral Video Pria Sebut Vaksin Covid-19 Mengandung Medan Magnet dan Buat Koin Menempel
Bahkan pelaksanaan percobaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua jenjang pendidikan di Bangkalan selama dua minggu ke depan, terpaksa dihentikan untuk sementara.