TRIBUNNEWSWIKI.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan yang menyebabkan kondisi keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terpuruk.
Industri penerbangan di seluruh dunia termasuk Indonesia memang terdampak pandemi covid-19.
Namun kata Erick Thohir, ada persoalan lainnya yang membuat kondisi keuangan maskapai milik negara itu terpuruk.
Satu di antaranya ialah terkait penyewa pesawat atau lessor.
Dijelaskannya, saat ini Garuda Indonesia bekerja sama dengan 36 lessor yang sebagian terlibat dalam tindakan koruptif dengan manajemen lama.
Baca: Promo Indomaret Hanya 3 Hari Periode 4-6 Juni 2021, Simak Katalog Lengkapnya
Baca: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 5 Juni 2021, Taurus Suasana Hatinya Romantis, Cancer Berhati-hatilah
"Sejak awal kami di Kementerian (BUMN) meyakini, bahwa memang salah satu masalah terbesar di Garuda mengenai lessor,"
"Lessor ini harus kami petakan ulang, mana saja yang masuk kategori dan bekerja sama di kasus yang sudah dibuktikan koruptif," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Kementerian BUMN RI, Kamis (3/6/2021).
Erick menjelaskan, pemetaan dilakukan untuk mengetahui lessor yang bertindak curang guna dilakukan negosiasi yang tepat.
Di sisi lain, Erick meyakini sejumlah lessor juga telah bekerja sama dengan jujur.
Akan tetapi harga penyewaan pesawat yang dipatok oleh lessor yang tidak terlibat koruptif masih dirasa tetap mahal dalam kondisi saat ini.
Baca: Lea Ciarachel Sudah Tak Lagi Bermain di Suara Hari Istri, Pihak Manajemen Masih Bungkam
Baca: Garuda Indonesia Luncurkan Seragam Baru, Tepat Saat Hari Jadi ke-72
Sehingga negosiasi pada tipe lessor ini juga diperlukan.
“Tetapi juga ada lessor yang baik, ketika kita melakukan kerja sama tanpa feedback.
Itu pun dengan kondisi hari ini kemahalan. Nah kita harus negosiasi ulang.
Ini yang sedang kita jajaki opsi 1,2,3,4,” tuturnya.
Selain itu, Erick mengaku telah meminta pihak Garuda Indonesia untuk fokus pada penerbangan domestik.
Baca: Lea Ciarachel Pamit dan Ungkap Sosok Baru Pemeran Zahra, Postingan Video Terakhir Picu Reaksi Ini
Baca: Garuda Indonesia
Sebab berdasarkan data nasional, sebanyak 78 persen turis penerbangan ialah lokal turis.
Sedangkan sisanya ialah turis asing.
Oleh sebab itu maskapai pelat merah ini diminta fokus pada penerbangan domestik.
“Garuda ke depan, Citilink ke depan berfokus pada domestic market, bukan international market.
Dan ini sudah kita bicarakan pada saat sekarang, di bulan November, Januari sebelum covid, pada direksi garuda kita sudah bilang bahwa fokus domestik.