lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hama jutaan tikus tengah menyerbu negara bagian New South Wales di Australia bulan ini.
Pemerintah negara bagian tersebut mengatakan serbuan sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dikabarkan oleh Associated Press, lahan pertanian di New South Wales bahkan disebut telah dipenuhi jutaan tikus lapar.
"Kini kami berada pada situasi kritis, dan jika kami tidak mengurangi jumlah tikus secara besar-besaran pada musim panas, kami akan menghadapi krisis ekonomi dan sosial di pedesaan dan kawasan New South Wales," kata Menteri Pertanian Adam Marshall bulan ini, dikutip dari Associated Press.
Seorang warga bernama Bruce Barnes menyebut dirinya seperti sedang melakukan taruhan berisiko karena dia menanami lahan yang berada di dekat Bogan Gate, New South Wales bagian tengah.
"Kami hanya menanami lahan dan berharap," kata dia.
Ada resiko besar karena tikus-tikus bisa tetap mempertahankan jumlahnya selama musim dingin di belahan bumi selatan.
Baca: Cara Basmi Tikus dalam Rumah Tanpa Racun Agar Tak Ada Bangkai
Hewan itu akan memakan gandum, barley, dan tanaman kanola sebelum bisa dipanen.
NSW Farmers, asosiasi pertanian di negara bagian itu, memprediksi hama tikus akan membuat kerugian senilai 1 miliar dolar Australia atau sekitar Rp11 triliun karena merusak panen musim dingin.
Untuk menangani hama ini, pemerintah negara bagian telah memesan 5.000 liter racun Bromadilolone dari India.
Racun itu dilarang dan pemerintah federal belum menyetujui untuk penggunaannnya secara darurat untuk mengusir tikus.
Muncul kritik bahwa racun itu tidak hanya akan membunuh tikus, tetapi juga hewan yang memakan tikus, termasuk elang ekor baji dan hewan peliharaan.
Baca: Cara Cepat Hilangkan Bau Bangkai Tikus dalam Rumah
"Kami harus memilih jalan ini karena kami memerlukan sesuatu yang sangat kuat dan setara dengan napalm untuk menghancurkan tikus-tikus ini hingga terlupakan," kata Marshall.
Hama ini benar-benar merugikan para petani di negara bagian Australia yang paling padat itu.
Penduduk di kawasan itu juga harus berjuang melawan kebakaran, banjir, dan pandemi dalam setahun terakhir.
Para penyuluh dari pemerintah yang sebelumnya telah membantu petani menangani kekeringan, api, dan banjir kini kembali kepada mereka untuk menangani hama tikus.
Kondisi terburuk terjadi pada malam hari ketika jutaan tikus yang bersembunyi akan keluar dan menjadi aktif.
Pada siang hari serangan tikus kurang terlihat.
Baca: Siram Tikus di Tong Sampah dengan Air Mendidih, 3 Pegawai Pengelola Sampah di Inggris Dipecat
Terlihat ada tikus-tikus terlindas di jalan, tetapi burung-burung segera mengambil bangkainya.
Trotoar juga dipenuhi dengan tikus yang matik karena memakan umpan beracun.
Tak hanya itu, pada siang dan malam hari tercium bau urin tikus dan bangkai. Banyak orang mengeluhkan bau tersebut.
"Kamu harus berurusan dengan hal itu setiap hari. Kamu keluar untuk memasang umpan, berusaha melakukan yang terbaik untuk menangani situasi. Kemudian pulang ke rumah dan ada bau tikus mati," kata seorang petani bernama Jason Conn.
Conn mengatakan tikus bersembunyi di atap rumah dan terkadang berada di tempat tidur.
Bahkan, kata Conn, orang-orang digigit tikus ketika berada di tempat tidur.
Baca: Cerita Mahasiswa Pulang Kampung Selama Pandemi, Kamar Kos Penuh Rayap hingga Tikus Beranak di Kasur
Seorang warga lainnya, Colin Tink, menyebut telah menangkap 7.500 tikus dalam semalam menggunakan sebuah jebakan.
"Awalnya saya kira hanya akan mendapat beberapa ratus. Saya tidak berpikir akan mendapat 7.500," katanya.
Selain itu, bangkai tikus dan kotoran di atap dilaporkan mencemari tangki air petani.
Tikus juga bersembunyi di tumpukan jerami. Petani melawannya menggunakan umpan seng fosfida, satu-satunya bahan kimia yang diizinkan digunakan untuk mengusir tikus di area pertanian Australia.
Embun musim dingin diharapkan dapat mengurangi jumlah hama tikus.
Penduduk juga dilaporkan sudah muak berurusan dengan hama tikus.
(Tribunnewswiki/Tyo)
Baca berita lainnya seputar Australia di sini.
