TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dokter di India kini harus berjuang melawan infeksi jamur mematikan pada sejumlah pasien Covid-19 dan mereka yang telah pulih dari Covid-19.
Kondisi infeksi yang dikenal sebagai mucormycosis ini relatif jarang terjadi, tetapi lonjakan infeksi ini dipercaya bisa memperparah kondisi India yang tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Dilansir dari Associated Press, India melaporkan sudah ada sebanyak 26 juta kasus Covid-19.
Hampir setengah dari jumlah itu terjadi pada dua bulan terakhir.
Pada hari Minggu, (23/5/2021), Kementerian Kesehatan melaporkan ada 3.741 kematian baru akibat Covid-19.
Dengan demikian, total kasus kematian di negara pimpinan Narendra Modi itu mencapai 299.266.
Baca: Virus Corona Belum Usai, Ahli Sudah Ingatkan Soal Candida Auris, Jamur Mematikan yang Kebal Obat
Sementara itu, pada hari yang sama dilaporkan ada sebanyak 240.842 infeksi baru.
Jumlah infeksi diperkirakan lebih banyak karena adanya keterbatasan pengujian.
Kendati demikian, ahli mengatakan laju infeksi di India mungkin pada akhirnya akan melambat.
Namun, beberapa indikasi awal yang menunjukkan bahwa infeksi jamur hitam menyebar cepat memunculkan kekhawatiran.
Infeksi ini disebabkan oleh kontak dengan jamur lendir atau mucor mold yang biasa ditemukan di tanah, udara, dan bahkan di dalam hidung dan lendir manusia.
Baca: Potret Ratusan Makam Jenazah Covid-19 di Tepi Sungai Gangga, Lokasi yang Sangat Disucikan di India
Jamur itu menyebar melalui saluran pernapasan dan mengikis struktur wajah.
Terkadang dokter harus melakukan operasi pengangkatan mata agar infeksi tidak menyebar ke otak.
Pada hari Sabtu, Menteri Federal, Sadananda Gowda, mengatakan sudah ada sebanyak hampir 9.000 kasus yang dilaporkan di India sejauh ini.
Ribuan kasus itu menyebabkan kelangkaan Amphotericin B, yakni obat yang digunakan untuk menangani kondisi infeksi tersebut.
Gowda tidak menyebutkan angka kematian, tetapi media setempat menyebutkan sudah ada lebih dari 250 orang yang meninggal akibat penyakit itu.
Baca: Dikira Meninggal, Wanita Positif Covid di India Bangun Beberapa Menit Sebelum Dikremasi
Dia mengatakan para pejabat kesehatan tengah bekerja untuk mengatasi kelangkaan obat.
Mucormycosis memiliki angka kematian tinggi dan telah ada di India sebelum pandemi Covid-19 muncul.
Penyakit ini tidak mudah menular, tetapi frekuensi kemunculannya pada bulan sebulan terakhir membuat para dokter terkejut.
"Ini adalah tantangan baru dan segalanya tampak gelap," kata Ambrish Mithal, ketua dan kepala Departemen Endokrinologi dan Diabetes di Max Healthcare.
Mithal mengatakan infeksi jamur menargetkan pasen yang memiliki sistem kekebalan lemah dan penyakit penyerta, terutama diabetes, dan penggunaan steroid yang tidak rasional.
Baca: Politisi India Kampanye Jijik Minum Kencing Sapi Cegah Covid-19, Disarankan Dioplos Air Dingin
Dia menyebut gula darah yang tidak terkontrol bisa membuat orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko tinggi terkena diabetes.
"Biasanya saya hanya menemukan beberapa kasus setiap tahun, tetapi laju infeksi saat ini mengkhawatirkan," kata dia.
Kini para pakar kesehatan khawatir apakah pemberian steroid dapat meningkatkan prevalensi infeksi jamur.
S.K. Pandev, seorang staf medis di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia, mengatakan dokter-dokter yang tidak memenuhi syarat memberikan steroid kepada pasien di banyak daerah pedesaan tanpa berpikir apakah mereka membutuhkannya.
"Ini menyebabkan meningkatnya kasus jamur hitam di kota-kota kecil tempat pasien bahkan tidak dirawat di rumah sakit," kata Pandev.
Pada hari Kamis Kementerian Kesehatan India meminta negara-negara bagian melacak penyebaran infeksi itu dan menyatakannya sebagai epidemi.
Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Jumat menyebut penyakit tersebut sebagai "tantangan baru".
(Tribunnewswiki/Tyo)
Baca berita terkait infeksi jamur hitam di sini.