Kue Dumbeg

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dumbeg adalah makanan tradisional asal Rembang, Jawa Tengah.

Jajanan tradisional tersebut juga memiliki nama lain, yakni clorot.

Bentuknya seperti spiral atau terompet.

Dumbeg terbuat dari tepung beras, santan, dan gula merah, dibalut dengan daun lontar dari pohon siwalan.

Rasanya gurih dan manis.

Kue tradisional satu ini dapat dijumpai di pasar tradisional maupun dalam beberapa perayaan tertentu. (1)

Baca: Indra Adi Nugraha

Baca: Hamil Anggur

Makanan ini memiliki banyak makna filosofis. Daun lontar yang jadi pembungkusnya menandakan adanya sifat tawaduk kepada Tuhan Yang Maha Esa karena daun lontar tumbuhnya selalu menunduk.

Selain itu, bentuk dumbeg berupa lilitan kecil sampai besar yang diibaratkan bahwa hidup harus selalu berusaha dari hal kecil sampai hal besar.

Dumbeg biasanya tersedia dalam upacara sekar temanten yang dipasangkan dengan kue gemblong atau jadah genduk yang melambangkan kesuburan dalam hidup berumah tangga. (2)

- 250 gram tepung beras

- 150 gram tepung kanji

- 100 ml air mendidih

- 300 gram gula merah

Baca: Rifky Maulana

Baca: Pulau Nami

- 200 gram gula pasir

- 650 ml santan kental

- 1 sdt garam

- 1 sdm air kapur

- 1/2 sdt vanili Ampas kelapa santan, secukupnya untuk alas mengukus

- Janur secukupnya sebagai wadah

1. Campur semua bahan hingga rata. Seduh dengan air mendidih lalu aduk sampai tekstur dan permukaan adonan licin.

2. Tuangkan adonan ke dalam kulit dumbeg yang terbuat dari janur dan telah dipanaskan dalam panci pengukus.

Kulit dumbeg tersebut kemudian disusun di atas ampas kelapa parut agar bisa berdiri. Kukus kue sampai matang, kemudian angkat.

Jika sulit menemukan janur untuk kulit dumbeg, adonan dumbeg bisa dituang di dalam loyang. Namun bentuknya akan mirip kue basah biasa.

3. Kue dumbeg siap dihidangkan. (3)

(TribunnewsWiki.com/Puan)

Baca lengkap soal resep kastengel di sini