Harga Bipang Ambawang yang Viral setelah Pernyataan Kontroversial Jokowi

Bipang Ambawang, makanan khas Kalimantan Barat, menjadi viral setelah Jokowi menyebutnya dalam pidato.


zoom-inlihat foto
Bipang-Ambawang.jpg
Instagram/bipangambawang
Bipang Ambawang, makanan khas Kalimantan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bipang Ambawang viral setelah munculnya pernyataan Presiden Joko Widodo yang dianggap kontroversial.

Bipang Ambawang adalah makanan khas Kalimantan yang dibuat dari olahan daging babi panggang.

Bipang Ambawang juga merupakan restauran khusus makanan babi panggang khas Suku Dayak, Kalimantan Barat.

Merek Bipang Ambawang didaftarkan sebagai merek pada 26 Agustus 2020.

Nama pemohon merek tersebut adalah Juniarto.

Memasak bipang menggunakan babi muda berusia 3—5 bulan, seperti dilansir dari akun Instagram resminya, @bipangambawang.

Jadi ini adalah kuliner anak babi.

Bipang Ambawang
Bipang Ambawang (Instagram/bipangambawang)

Makanan ini juga bisa dipesan utuh satu babi, seperti tampak dalam postingan ini

Menurut pantauan Tribunnewswiki di Tokopedia, Minggu (9/5/2021), Bipang Ambawang ini dibanderol dengan harga Rp475.000.

Merujuk keterangan produk, dengan harga itu, pembeli akan memperoleh bipang 1/4 ekor dengan berat sekitar 1 kg dan dikemas dalam bentuk plastik vakum.

Bipang Ambawang berlokasi di Jalan Trans Kalimantan Km. 23, Kalimantan Barat.

Persisnya ada di dekat rumah retret Costantini, sekitar 50 meter sebelumnya jika datang dari arah Pontianak, di sebelah kiri jalan.

Adapun babi yang dipakai adalah babi muda berumur 3—5 bulan dan dipanggang secara tradisional selama 5—8 jam.

Sebelumnya telah diwartakan soal bipang Ambawang yang menjadi viral setelah Presiden Jokowi menyebutkannya dalam pidato "05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia".

Baca: Ngabalin Bela Jokowi soal Kontroversi Bipang Ambawang yang Viral: Salahnya di Mana

Baca: Bipang Ambawang

Jokowi mempromosikan bipang Ambawang makanan khas Kalimantan.

"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," kata Jokowi dalam tersebut.

Pernyataan Presiden Jokowi ini disebut kurang pas.

Hal ini karena Presiden Jokowi mengucapkannya menjelang Idulfitri.

Bagi umat Islam, babi adalah makanan haram untuk dikonsumsi.

Konteks perayaan lebaran tahun ini yang menyarankan masyarakat yang merantau untuk tidak mudik memang jadi alasan untuk menekan persebaran covid-19.

Oleh karena itu, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi untuk sedikit mengatasi rasa rindu terhadap kampung halaman.

Makanan khas yang kini bisa dipesan secara online memang disebut cukup ampuh untuk sedikit mengatasi kerinduan kepada kampung halaman.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, telah mengklarifikasi pernyataan Presiden Jokowi.

Menurut Muhammad Lutfi pernyataan Presiden Jokowi ini untuk mengajak masyarakat mencintai dan membeli produk lokal.

Terlebih pada tanggal 13 Mei 2021 adalah libur untuk Idulfitri sekaligus Kenaikan Yesus Kristus.

"Jadi sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," kata Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/5/2021).

Sementara itu, Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), membela Jokowi.

"Tidak ada yang perlu difilter, pernyataan itu tidak ada yang salah, salahnya di mana?" ungkap Ngabalin.

Hal tersebut disampaikannya di dalam program "Sapa Indonesia Malam", dilanisr dari YouTube Kompas TV, Sabtu (8/5/2021).

Dia juga mengatakan, Ngabalin menilai pernyataan Jokowi tak salah.

"Kalau dilihat dari orang mulai berlibur, kan bukan orang Islam yang hanya menggunakan waktu liburnya."

"Yang mudik ini bukan hanya orang Islam," lanjut Ngabalin.

Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin. (TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTANA)

Pernyataan Jokowi, imbuh Ngabalin, merupakan bagian dari acara Kementerian Perdagangan dalam rangka mempromosikan kuliner khas Indonesia.

"Acara ini adalah acara yang digelar oleh Departemen Perdagangan dalam rangka mempromosikan, kan kita cinta pada produk-produk nusantara kita," kata dia.

"Jadi memang kalau bicara soal Lebaran, orang mengidentikkan dengan pulang kampungnya orang Islam," imbuhnya.

Ali Ngabalin juga meminta khalayak ramai untuk tenang menghadapi insiden ini.

Tak ketinggalan, dia juga menyebut tak hanya umat Islam yang berlibur pada libur hari raya Idulfitri.

Untuk diketahui, tanggal 13 Mei 2021 adalah hari raya Idulfitri umat Islam yang bertepatan juga dengan kenaikan Isa Al Masih untuk umat Kristiani.

Baca: 4 Anggota Kabinet Berinisial M Disebut Bakal Terdampak Reshuffle, Masing-Masing Punya Kontroversi

Baca: Sempat Viral Kelabui Petugas di Bali dengan Pakai Masker Lukis Wajah, Bule Rusia Kini Dideportasi

Baca: Viral Video Bagi-bagi Takjil Ricuh, Emak-emak Ini Sampai Rebut Makanan secara Paksa

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved