“Selama bertugas, almarhum juga dekat dengan masyarakat. Gugur di medan tugas adalah pride tertinggi insan intelijen,” lanjutnya.
Wawan lebih lanjut menuturkan, gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
“Insiden ini juga menjadi simbol pengabdian BIN dalam menjalankan undang-undang, yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional,” katanya.
“Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moril insan Intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional,” tambahnya.
BIN, sambung Wawan, akan terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua yang selama ini meresahkan masyarakat.
“Kami mohon dukungan dan doa dari segenap rakyat Indonesia agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” pintanya.
Rencana Evakuasi
Berikut rencana evakuasi Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, berdasarkan keterangan tertulis yang Tribunnews.com terima:
1. Dari Beoga ke Timika
a. Hellycopter Caracal siap take off dari Timika pukul 06.00 WIT.
b. Pesawat Smart Aviation siap take off dari Timika pukul 06.00 WIT.
c. Personel yang menjemput ke Beoga yakni Brigjen TNI Joni Triman dan Lettu Ckm dr. Habibi Tanjung.
Perjalanan dari Timika menuju Distrik Beoga membutuhkan waktu sekira 30 menit.
Pemberangkatan menggunakan Hellycopter maupun pesawat tergantung cuaca.
2. Rencana pembersihan Jenazah
a. Jenazah diperkirakan tiba di Timika pukul 07.30 WIT.
b. Dilaksanakan di RS Mitra Masyarakat Timika.
c. Estimasi waktu antara 3 sampai 4 jam.
3. Rencana pemberangkatan ke Jakarta
a. Menggunakan pesawat Batik Air, take off dari Timika Pukul 12.55 WIT tiba di Jakarta Pukul 15.25 WIB.