lihat foto
19. Sentani (DJJ)
20. Tambolaka (TMC)
21. Banjarmasin (BDJ).
Dari 21 bandara tesebut, 7 bandara di antaranya dikelola Angkasa Pura I, 8 bandara (Angkasa Pura II), 5 bandara (Unit Pelaksana Bandar Udara Kemenhub), dan 1 bandara (Badan Usaha Bandar Udara Batam).
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (24/4/2021), saat meninjau penerapan GeNose di Bandara Juanda, Surabaya.
Budi Karya Sumadi juga mengatakan, target penggunaan GeNose C19 ini bisa diterapkan di lebih banyak bandara.
Bahkan sampai ke wilayah timur Indonesia.
"GeNose sudah beroperasi di 21 bandara. Kita akan menerapkan ini hingga mendekati 100 bandara agar sampai ke Indonesia Bagian Timur," jelas Menhub Budi.
"Saya sudah minta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan Universitas Gadjah Mada untuk membahas hal tersebut,” imbuh dia.
Diketahui penggunaan GeNose sudah mendekati angka 100.000 orang yang melakukan tes.
Tak hanya itu saja, ternyata GeNose sudah digunakan di 44 Stasiun dan sudah lebih dari 500.000 orang yang melakukan tes saat ini.
“Jadi kita harus bangga bahwa ada produk anak bangsa yang eksis. GeNose memiliki tiga keunggulan yaitu cepat, tidak sakit, dan murah,” ujar v Menhub Budi.
Kemudian Menhub Budi juga menyinggung soal pelayanan tes deteksi Covid-19.
Ia mengingatkan, pelayanan harus dilakukan dengan serius untuk memastikan bahwa para penumpang yang bepergian benar-benar negatif Covid-19 baik itu yang menggunakan GeNose, atau alat deteksi lainnya yakni PCR dan Rapid Tes Antigen.
-
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Layanan GeNose Sudah Tersedia di 21 Bandara
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)
