TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 membawa duka yang begitu dalam bagi para keluarga.
Satu di antaranya ialah keluarga Serda Mes Guntur Ari Prasetyo.
Keluarga dari salah satu kru kapal tersebut tengah cemas menunggu kabar terbaru proses pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan hilang kontak di perairan Bali, pada Rabu (23/4/2021) sekitar pukul 03.00 WITA.
Serda Guntur bersama keluarga kecilnya tinggal di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Namun, saat Guntur bertugas, sang istri, Berda Asmara tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya, nomor 8, Kelurahan Wonokromo.
Dilansir oleh Tribunnews.com, saat ditemui di Pulo Tegalsari, Berda mengaku bertemu suaminya terakhir kali pada Senin (19/4/2021).
Baca: Update Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, Ada Temuan Tumpahan Minyak dan Titik Magnet
Baca: Dugaan Penyebab Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, Alami Black Out hingga Tangki BBM Bocor
Ia mengungkapkan, saat pertemuannya itu, Guntur pamit seperti biasanya untuk berlayar.
"Saat itu, suami mengatakan mohon didoakan. Semoga lancar bertugas," kata Berda mengutip pesan suaminya dengan terisak, Kamis (22/4/2021).
Seusai itu, Guntur juga sempat menghubunginya melalui panggilan video.
"Sebelum berangkat, beliau menyampaikan 'saya pamit berangkat berlayar'. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat lancar," kata perempuan 33 tahun ini.
Biasanya, Guntur sempat memberikan kabar di sela pelayaran.
Namun, hingga saat ini, tak juga ada kabar lagi dari sang suami.
Hingga kemudian kabar hilangnya kapal selam tersebut baru diketahui ibu satu anak ini pada Rabu (21/4/2021) petang.
Baca: Jokowi Janji Upayakan yang Terbaik untuk Para Korban KRI Nanggala 402
Baca: Fakta Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak Rabu 21 April, Dipakai Angkatan Laut Sedunia
"Saya tahu dari grup WhatsApp istri (kru) KRI Nanggala," katanya.
Suaranya terpotong-potong. Ia pun tak mampu membendung air matanya.
"Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai," katanya kembali terisak.
Berda menceritakan, pergi berlayar menjadi agenda rutin suaminya.
Hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.
Serda Guntur menjadi menjadi salah satu teknisi mesin yang ada Kapal Selam KRI Nenggala.
"Tiap berangkat, biasanya paling lama sekitar 1 bulan.