TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aburizal Bakrie disuntik Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto, sebut pernah hutang nyawa dengan sang mantan menteri kesehatan.
Politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie mendapat suntikan Vaksin Nusantara oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Hal tersebut diungkapkan Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, lewat akun Twitter-nya @aburizalbakrie, Jumat (16/4/2021).
Ical juga memperlihatkan foto ketika disuntik Vaksin Nusantara dan juga dua buah video.
Ia bersama sang istri diketahui termasuk salah satu orang yang disuntik Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Sebelum disuntik vaksin, Ical mengaku sampel darahnya telah diambil terlebih dahulu 8 hari lalu.
"Hari ini saya disuntik Vaksin Nusantara . Sampel darah saya sudah diambil duluan delapan hari lalu. Saya termasuk yang pertama menjadi relawan untuk Vaksin Covid-19 buatan anak bangsa ini," cuit @aburizalbakrie, seperti dikutip Tribunnews, Sabtu (17/4/2021).
Ical mengungkapkan, dirinya percaya dengan Vaksin Nusantara serta keahlian Dokter Terawan.
Ia pun mengaku pernah berutang nyawa dengan Terawan lantaran pernah diselamatkan dari penyakit stroke.
"Saya percaya dengan vaksin ini karena memang saya percaya dengan kemampuan Dokter Terawan. Bahkan saya ini pernah hutang nyawa, karena beliau dengan metode “cuci otak”-nya pernah menyelamatkan saya dari serangan stroke yang fatal," katanya.
Selain itu, Ical mengimbau agar Vaksin Nusantara tak perlu diperdebatkan, lantaran niatnya dibuat untuk kemanusiaan.
Ical juga berdoa agar pandemi segera berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas seperti dahulu.
"Menurut saya vaksin untuk Covid-19 tidak perlu dipertengangkan. Ini ikhtiar yang baik untuk kemanusiaan," cuit Ical.
"Di Bulan Ramadan yang baik ini mari kita juga berdoa semoga pandemi Covid-19 segera teratasi, dan kita bisa kembali beraktivitas dan berkarya seperti sediakala. Amin. #AkuNusantara #VaksinNusantara," tandasnya.
Kata Epidemiolog
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan penamaan vaksin Nusantara yang dipelopori mantan Menkes Terawan Agus Putranto tidak pas.
"Bahwa label Nusantara hanya namanya saja," kata Dicky saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).
Selain itu, Dicky mengatakan pemanfaatan vaksin Nusantara juga tidak bisa pada populasi yang besar.
Dia menyebut label Nusantara menampilkan kesan bahwa vaksin Covid-19 merupakan strategi dari pemerintah untuk menangani pandemi.
Menurutnya, asal-usul vaksin ini harus jelas, apakah dari pemerintah atau swasta.