TRIBUNNEWSWIKI.COM - Isu reshuffle kabinet mencuri banyak perhatian setelah DRP menyetujui dua nomenklatur baru kementerian dalam Rapat Paripurna pada Jumat (9/4/2021).
Dua nomenklatur tersebut mencakup penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek menjadi Kemendikbudristek, serta pembentukan Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden mengungkapkan jika dua nama tersebut berasal dati pejabat lama.
Berikut daftar nama yang disebut akan menjadi menteri baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) melansir dari Tribunnews pada Jumat (16/4/2021) :
Bahlil Lahadalia yang saat ini menempati kursi jabatan sebagai Kepala BKPM, dinilai Ali Mochtar Ngabalin masih akan dipercaya Presiden Jokowi.
Baca: Ali Ngabalin Sebut Jokowi akan Tempatkan Dua Nama Menteri Baru dari Pejabat Lama
Baca: Daftar Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju yang Dilantik Presiden Joko Widodo Hari Ini
Ngabalin memprediksi Bahlil akan ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Menurutnya, Bahlil merupakan menteri milenial dan orang berprestasi.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memperkirakan Nadiem Makarim akan mengisi jabatan di kementerian baru sebagai Mendikbudristek.
Nadiem yang saat ini menjabat sebagai Mendikbud, dinilai Ngabalin sebagai sosok menteri milenial dan orang berprestasi.
Kedua hal tersebut, kata Ngabalin, sudah pasti diketahui oleh Presiden Joko Widodo.
"Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil, Menteri Mas Nadiem."
Baca: Peduli Bencana Alam di NTT, IMM Sukoharjo Gelar Aksi Galang Dana
Baca: Jokowi Berikan Jaket Merahnya Pada Fransiskus Korban Bencana Alam di Lembata NTT
"Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu," ujarnya, Rabu (14/4/2021).
3. Asman Abnur
Asman Abnur merupakan Politisi Senior PAN yang juga diperkirakan akan menjadi menteri baru Presiden Jokowi.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, menegaskan posisi partainya sejak awal memang mendukung semua kebijakan pemerintah.
Karena itu, ia mengatakan PAN menyambut baik pembentukan Kementerian Investasi.
"Meskipun kita akan selalu bersuara jernih, akan memberikan masukan sifatnya korektif, masukan konstruktif, dan apa yang disampaikan PAN tentu untuk kepentingan bersama yang positif,” tutur Eddy, Kamis (15/4/2021).
Selain politisi senior, Asman Abnur, nama Sekjen PAN, Eddy Soeparno, juga muncul dalam kandidat yang disebut-sebut akan menjadi menteri baru Jokowi.
Baca: Kebakaran Pasar Minggu Berasal dari Basement, Dipastikan Tak Ada Korban Jiwa dan Luka
Baca: Update Kebakaran Kilang Minyak Balongan: Ditemukan 1 Korban Meninggal & Pengungsian Terendam Banjir
Antara Asman ataupun Eddy, satu diantara mereka kabarnya akan mengisi posisi di Kementerian Perhubungan.
5. Abdul Mu'ti
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai, Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, layak dipertimbangkan menjadi kandidat menggantikan Nadiem Makarim.
"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” katanya, Selasa (13/4/2021).
Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Sementara, berdasarkan data Agustus 2020, Muhammadiyah memiliki jumlah SD, SMP, dan SMA, lebih banyak.
“Itu cocok untuk Muhamadiyah karena Muhammadiyah itu punya Pendidikan Dasar dan Menengah, punya Pendidikan Tinggi."
Baca: Daftar 15 Menteri yang Layak Dicopot Versi IPO, Ada Luhut Binsar Pandjaitan hingga Nadiem Makarim
Baca: SKB 4 Menteri Sudah Berlaku, Nadiem Sebut Pembelajaran Tatap Muka Tak Perlu Tunggu Juli 2021
"Jadi punya skill soal Pendidikan Tinggi,” tandasnya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.
"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."
"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," tandasnya.
Kendati begitu, Presden Jokowi belum meminta pertimbangan pada Dewan Presiden (Wantimpres).
Anggota Wantimpres, Muhammad Mardiono, mengatakan sejauh ini Jokowi baru meminta pertimbangan terkait penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek.
Baca: Reshuffle Kabinet Diisukan Berlangsung Pekan Ini, Ahok Disebut Bakal Duduk di Kementerian Baru?
Baca: Ali Ngabalin: Jokowi Akan Melantik Menteri Dikbud/Ristek dan Menteri Investasi/BPKM
"Belum. Belum ada (presiden minta pertimbangan soal menteri). Kecuali yang penggabungan, ya. Penggabungan itu," kata Mardiono, ditemui di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang No.82, Jakarta Selatan, Rabu (14/4/2021).
Ia menambahkan, dirinya tidak bisa berbicara banyak soal isu reshuffle.
Pasalnya, anggota Wantimpres tak terkait dengan masalah tersebut.
"Berhubungan dengan persoalan reshuffle, kan saya Wantimpres, saya tidak di operasional," tutupnya.
Baca lengkap soal Reshuffle di sini.
(Tribunnewswiki.com/Puan)