Sementara itu, terkait waktu pelantikan, Ngabalin pun meyakini Jokowi akan melakukannya dalam waktu dekat.
Hal ini, menurut Ngabalin, sesuai ciri khas kerja Jokowi yang tak membiarkan pekerjaan berlarut-larut.
"Kalau tidak pekan ini pekan besok, yang pasti tidak lama."
"Kalau Pak Jokowi itu tidak lama-lama, beliau itu kan orang tidak bisa membiarkan suatu urusan berlama lama," tandasnya.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin melalui akun Twitternya, @AliNgabalinNew, mengumumkan Presiden akan melantik dua menteri baru.
Lewat cuitannya, Ngabalin juga mengaku dirinya tak tahu-menahu soal kemungkinan kementerian lain juga diganti.
Baca: UPDATE Kebakaran Pasar Kambing Tanah Abang yang Ludes Dilahap Si Jago Merah
Baca: Fakta Mengenai Kilang Minyak Balongan di Indramayu Milik Pertamina yang Terbakar
"Presiden insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri DIKBUD/RISTEK (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Adakah menteri lain yg akan dilantik, kapan & siapa para beliau itu?
Wallahu'alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden & kita tunggu saja.#KabinetIndonesiaMaju," cuitnya, Rabu.
Di sisi lain, Indonesia Political Opinian (IPO) merilis daftar menteri yang layak digantikan, sebagai berikut:
1. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (54,06%);
2. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (46%);
3. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (41,2%);
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo (34%);
5. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (29%);
6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (28,5%);
7. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (27%);
8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (23,8%);
9. Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (19,3%);
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif (19%);