Tak Biasa! Viral Video Salat Tarawih Tercepat di Dunia, 23 Rakaat Selesai dalam 6 Menit

Pondok Pesantren Al-Quraniyah yang ada di Indramayu viral setelah laksanakan salat tarawih berjamaah sebanyak 23 rakaat hanya dalam waktu 6 menit.


zoom-inlihat foto
salat-tarawih-tercepat-di-dunia.jpg
TribunJabar.id
Tangkapan layar video viral pelaksanaan salat tarawih tercepat di dunia yang dilaksanakan di Indramayu


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah video yang memperlihatkan umat muslim menjalankan ibadah salat tarawih viral di media sosial.

Viralnya video tersebut disebabkan karena ibadah yang dilakukan tak bisa.

Bukan karena bacaan surat-surat Al Quran-nya atau karena keunikan di dalamnya, namun karena waktu diselesaikannya salat.

Pasalnya, salat tarawih yang dilakukan di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Indramayu ini selesai hanya dalam waktu 6 menit.

Dari situ, gelar salat tarawih tercepat di dunia pun diberikan kepada Pondok Pesantren Al-Quraniyah.

Sama seperti tahun sebelumnya, salat tarawih tahun ini pun digelar super cepat.

Untuk 23 rakaat salat hanya memerlukan waktu sekitar 6 menit saja.

Pengurus Pondok Pesantren Al-Quraniyah, Azun Mauzun mengatakan, Salat Tarawih super cepat ini sudah menjadi tradisi rutin, Ramadan tahun ini merupakan kali ke-15.

Ilustrasi salat tarawih
Ilustrasi salat tarawih (Tribun Kaltim)

"Kisaran 6 menit, dua tahun ini karena pandemi kita percepat 1 menit, sebelumnya 7 menit," ujar dia kepada Tribuncirebon.com seusai pelaksanaan Salat, Senin (12/4/2021).

Salat super kilat ini hanya dilakukan untuk pelaksanaan Salat Tarawih saja.

Sedangkan untuk Salat Isya berjamaah berlangsung normal seperti biasanya.

Salat Tarawih tersebut dimulai pada pukul 19:15 WIB dan selesai 19:21 WIB.

Terpantau, untuk satu kali salat sebanyak 2 rakaat hanya memerlukan waktu 33 detik saja.

Dengan rincian, takbiratul ikhrom selama 9 detik, rukuk 1 detik, iktidal 1 detik, sujud 1 detik, duduk di antara dua sujud 1 detik, sujud kedua 1 detik, dan tasyahud akhir 6 detik.

Baca: Jadwal Imsak, Buka Puasa, dan Waktu Salat Rabu 14 April 2021 di Jakarta, Bandung dan Kota Lain

Baca: Bacaan Doa Qunut Subuh dalam Tulisan Arab dan Latin, Beserta Niat dan Tata Cara Salat Subuh

Bilamana yang belum terbiasa, maka akan kewalahan karena cepatnya gerakan salat.

Azun Mauzun mengatakan, alasan digelarnya Salat Tarawih super kilat ini agar para anak muda di lingkungan pondok pesantren mau berangkat ke masjid.

Sebelum digelarnya Salat Tarawih kilat ini, banyak dari pada anak muda itu menghabiskan waktu untuk nongkrong sembari bermain gitar dan konvoi motor.

Hal ini menganggu jemaah lainnya yang tengah melaksanakan Salat Tarawih di berbagai masjid di wilayah setempat.

"Ini alasannya karena permintaan dari anak-anak muda itu sendiri, kalau tidak cepat mereka tidak mau tarawih," ujarnya.

Dalam hal ini, pelaksanaan Salat Tarawih kilat di Pondok Pesantren Al-Quraniyah hanya diikuti oleh para anak muda laki-laki.

salat tarawih tercepat di dunia
Tangkapan layar video viral pelaksanaan salat tarawih tercepat di dunia yang dilaksanakan di Indramayu

Sedangkan orang tua dan perempuan melaksanakan Salat Tarawih di lokasi yang berbeda, masing-masing di mushala dan asrama putri.

Azun Mauzun yang sekaligus imam Salat Tarawih kilat ini juga meyakini bahwa salat tarawih kilat ini sah.

Terlebih, tujuan dari dilaksanakannya Salat Tarawih ini semata-mata agar para anak muda mau ikut mengikuti salat sunah yang hanya ada di Bulan Ramadan tersebut.

"Intinya agar anak muda mau Tarawih, kalau bukan kita siapa yang mau merangkul," ucapnya.

Sah tidaknya salat yang dilakukan secara cepat

Menurut Ustaz Abdul Somad, dirinya menjelaskan soal sah tidaknya salat yang dilakukan secara tergesa-gesa.

Penjelasannya itu diambil dari sebuah buku yang berjudul 30 Fatwa Seputar Ramadhan.

Berdasarkan Fatwa Syekh DR. Yusuf al-Qaradhawi, berikut ini hukum melaksanakan sholat tarawih terlalu cepat:

Dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim dinyatakan dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda: “Siapa yang melaksanakan Qiyamullail di bulan Ramadhan karena keimanan dan hanya mengharapkan balasan dari Allah Swt, maka diampuni dosanya yang telah lalu”.

Allah Swt mensyariatkan puasa di siang hari bulan Ramadhan dan lewat lidah nabi-Nya Ia syariatkan Qiyamullail di malam bulan Ramadhan.

Qiyamullail ini dijadikan sebagai penyebab kesucian dari dosa dan kesalahan.

Akan tetapi Qiyamullail yang dapat mengampuni dosa dan membersihkan dari noda adalah yang dilaksanakan seorang muslim dengan sempurna syarat-syarat, rukun-rukum, adab dan batasannya.

Baca: Niat dan Tata Cara Salat Tarawih pada Bulan Ramadan, Beserta Tips Atasi Rasa Kantuk saat Salat

Baca: Tetap Terapkan Prokes, Pemerintah Bolehkan Masyarakat Lakukan Salat Tarawih Berjamaah di Luar Rumah

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa thuma’ninah adalah salah satu rukum dari rukun shalat, sama seperti membaca al-Fatihah, ruku’ dan sujud.

Ketika seseorang melaksanakan shalat dengan cara yang tidak baik di hadapan Rasulullah Saw, tidak melakukan thuma’ninah, Rasulullah Saw berkata kepadanya, “Kembalilah, shalatlah kembali, karena sesungguhnya engkau belum shalat”.

Kemudian Rasulullah Saw mengajarkan bagaimana shalat yang diterima Allah Swt seraya berkata:

“Ruku’lah hingga engkau thuma’ninah dalam ruku’, kemudian bangkitlah hingga engkau i’tidal berdiri.

Kemudian sujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujud. Kemudian bangkitlah hingga thuma’ninah dalam keadaan duduk. Kemudian lakukanlah itu dalam semua shalatmu”. (HR. Al-Bukhari, Muslim dan para penyusun kitab as-Sunan, dari hadits Abu Hurairah ra).

Thuma’ninah dalam semua rukun adalah syarat yang mesti ada.

Baca: Puasa Ramadhan tapi Tidak Mengerjakan Salat, Bagaimana Hukumnya? Begini Penjelasannya

Baca: KABAR Gembira Akhirnya Pemerintah Perbolehkan Sholat Tarawih Berjamaah di Luar Rumah

Batasan thuma’ninah yang disyaratkan, para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.

Sebagian ulama menetapkan kadar thuma’ninah minimal satu kali Tasbih, misalnya seperti mengucapkan kalimat: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi”.

Sebagian ulama seperti Imam Ibnu Taimiah mensyaratkan kadar Thuma’ninah dalam ruku’ dan sujud kira-kira tiga kali Tasbih.

Dalam hadits disebutkan bahwa membaca Tasbih tiga kali dan itu adalah batas minimal, oleh sebab itu mesti ada thuma’ninah kira-kira tiga kali Tasbih. Allah Swt berfirman:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya”. (Qs. Al-Mu’minun [23]: 1 – 2).

Banyak orang yang melaksanakan shalat pada bulan Ramadhan sebanyak dua puluh rakaat dan dua puluh tiga rakaat dalam hitungan beberapa menit saja.

Yang mereka inginkan hanyalah cepat menyelesaikan shalat dalam waktu sesingkat mungkin.

Tidak sempurna ruku’, sujud dan khusyu’nya. Ini sama seperti yang disebutkan dalam hadits:

“Shalat itu naik ke langit dalam keadaan hitam pekat. Ia berkata kepada pemiliknya, “Engkau disia-siakan Allah Swt sebagaimana engkau telah menyia-nyiakanku”.

Shalat yang khusyu’ dan tenang akan naik ke langit dalam keadaan putih bercahaya, ia akan berkata kepada pemiliknya, “Semoga Allah Swt menjagamu sebagaimana engkau telah menjagaku”.

"Nasihat saya kepada para imam dan mereka yang melaksanakan shalat dengan jumlah rakaat yang banyak akan tetapi tidak dengan cara yang benar, tidak khusyu’, tidak menghadirkan hati dan tidak dengan ketenangan tubuh, sebaiknya mereka melaksanakan delapan rakaat dengan tenang dan khusyu’, itu lebih baik daripada dua puluh rakaat," tutur Syekh DR. Yusuf al-Qaradhawi.

Menurutnya, yang dilihat bukanlah kuantitas dan banyaknya, tetapi yang dilihat adalah cara dan sifatnya.

Yang dinilai adalah shalat itu sendiri, apakah shalat yang dilaksanakan oleh orang-orang yang khusyu’ atau shalat orang yang tergesa-gesa.

Kita memohon kepada Allah Swt semoga menjadikan kita tergolong orang-orang beriman yang khusyu'

Baca artikel lain mengenai hukum salat tarawih di sini.

(TribunnewsWiki.com/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved