Karena besarnya jumlah peran, pencarian pemeran untuk film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI tergolong sulit.
Sang sutradara Arifin C Noer mencoba untuk menempatkan aktor yang mirip dengan tokoh-tokoh sejarah yang digambarkan.
Begitu sulitnya proses casting, bahkan aktor terkenal sekelas Rano Karno pun pernah ditolak.
Baca: Film G30S/PKI Dinilai Cacat Fakta dan Drama, Ahli Sejarah UGM: Tak Ada Bukti Penyiksaan Jenderal
Baca: Rano Karno
Film ini meraih sukses secara komersial maupun kritis.
Film ini menerima tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 1984 dan berhasil memenangi satu penghargaan Citra untuk skenario terbaik.
Film ini kalah dalam empat kategori, sebagai Sutradara Terbaik, Sinematografi Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Penataan Musik Terbaik, oleh film Budak Nafsu karya Sjumandjaja.
Film tersebut sukses memancing panggilan tawaran akting lain di kemudian hari.
Kemudian, ia menjadi pemeran utama dalam film Matahari-Matahari pada tahun 1985.
Hingga sekarang, pria berusia 68 tahun ini masih sering tampak berakting di layar kaca.
(Tribunnewswiki.com/SO/Niken, Kompas.com)
Baca tentang meninggalnya Wawan Wanisar di sini