Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Rangguk merupakan tarian tradisonal yang berasal dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi tepatnya di daerah suku Kerinci.
Suku Kerinci yaitu suku yang berasal dari daerah kabupaten kerinci yang konon merupakan keturunan bangsa Melayu Kuno (Proto Melayu).
Kata Rangguk berasal dari dua kata yang digabung menjadi satu, yaitu uhang artinya orang dan ganggong berarti angguk.
Sehingga arti rangguk adalah mengangguk.
Bagi masyarakat Kerinci, tari rangguk bukan sekadar hiburan atau pertunjukan untuk menyambut tamu.
Namun juga dibawakan pada saat upacara-upacara adat Kerinci seperti pengangkatan kepala suku, acara Keduri Sko atau acara adat yang digelar untuk pengangkatan dan pemberian gelar adat kepada Datuk, Mangku, Rio Depati, dan juga pemberian gelar untuk pemimpin negeri.
Selain nilai estetika, tarian khas kerinci ini juga mengandung nilai budaya dan filosofi yang dalam yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada sang pencipta serta sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT karena isi dari pantun yang dibacakan dalam tarian ini adalah pujian untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. [1] [2]
Baca: Tari Payung
Sejarah #
Tari Rangguk diciptakan oleh seorang ulama setempat yang pulang sehabis menunaikan ibadah haji.
Ketika sedang menunaikan ibadah haji, beliau berkeliling Arab untuk melihat pergaulan dan tradisi yang berkembang di sana.
Salah satu hal yang menarik perhatian beliau adalah tradisi yang dimainkan generasi pemuda setempat, yaitu menabuh rebana sembari mengangguk.
Hal ini membuat beliau untuk berdakwah dengan cara menyampaikan isinya di dalam syair sambil merangguk dengan rebana agar masyarakat tertarik pada ajaran agama Islam.
Setelah wafat, tradisi merangguk masih terus hidup dalam masyarakat Kerinci hingga sekarang.
Awal perkembangan tari Rangguk ditarikan oleh kaum laki-laki pada sore hari di depan rumah.
Hal tersebut sebagai sarana hiburan melepas lelah setelah seharian bekerja di sawah.
Kemudian tahun 1950-an, kaum perempuan turut serta mementaskan tarian Rangguk hingga sekarang.
Tari Rangguk memiliki nilai sosial yang berarti bahu membahu dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah, bermusyawarah dalam mengambil keputusan, dan saling menghargai dalam hidup bermasyarakat. [1]
Baca: Tari Gantar
Gerakan #
Gerak dasar tarian ini adalah gerakan mengangguk.
Selain itu juga ada gerakan maknawi yang menggambarkan aktivitas bertani di sawah, seperti:
• Gerak menuai, menggambarkan kegiatan menyebar benik ke dalam petak sawak
• Gerak nanam, menggambarkan kegiatan menanam padi
Gerakan tersebut dilengkapi dengan gerak lembut, yaitu Litak Liu Gando Serumpun.
Gerak tersebut menggambarkan gerakan tangan yang gemulai seperti pohon gando yang tertiup angin. [1]
Baca: Tari Pendet
Busana #
Untuk busana tari rangguk, semua Personil mengenakan pakaian adat kerinci seperti baju kurung bernuansa ukiran emas dan kuluk berbenang emas.
Namun dikarenakan perkembangan ilmu seni tari maka pakaian yang digunakan banyak perubahan dan memakai pakaian adat dengan design masing-masing tergantung dengan untuk apa Tari Rangguk itu di pentaskan. [3]
Baca: Tari Manduda
Baca: Tari Bosara
Pengiring #
Iringan musik tari rangguk ayak berasal dari alat musik rebana dengan berbagai ukuran yang ditabuh oleh penari.
Jumlah rebana yang digunakan sesuai dengan penari yang ikut andil dalam pertunjukan.
Biasanya terdiri dari 5 sampai 10 orang penari yang masing-masing membawa satu buah rebana. [2]
Baca: Tari Musyoh
(TribunnewsWiki.com/Rakli)
| Nama | Tari Rangguk |
|---|
| Klasifikasi | Tari Tradisional |
|---|
| Jenis | Kesenian Tari |
|---|
| Asal | Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi |
|---|
Sumber :
1. www.kompas.com
2. www.selasar.com
3. www.ayonongkrong.com