Sebelumnya, sebuah video asusila dilakukan di depan dinding bertuliskan Parakan 01.
Video mesum berdurasi 2 menit itu memperlihatkan laki-laki dan perempuan yang diduga masih pelajar di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, melakukan aksi yang tidak pantas.
Pihak kepolisian Serang, Banten, Iptu Hartanto kemudian menerangkan awalnya pemeran pria menjemput si perempuan yang merupakan pacarnya di rumah.
Kala itu perempuan tersebut rupanya sedang berulang tahun.
Kepada perempuan itu sang pria mengaku akan mengajaknya untuk merayakan ulang tahun.
"Dari hasil keterangan dari pemeran video mereka baru saja merayakan ulang tahun si perempuan," kata Iptu Hartanto.
Bukannya ke restoran ataupun rumah makan, sang pria malah mengajak kekasihnya tersebut ke sebuah ruko kosong.
Di ruko tersebut pria itu kemudian mengajak sang wanita untuk melakukan hubungan intim.
Namun, menurut sang perempuan dirinya sempat menolak akan tetapi kekasihnya terus memaksa.
Padahal, kata Hartanto, lokasi perbuatan mesum berada tak jauh dari kawasan industri.
"Di sekitaran lokasi memang dalam kondisi sepi, hanya jika ada pengendara yang melintas pasti terlihat," kata Hartanto.
Ia pun mengatakan, untuk penyebar video masih dalam penyelidikan.
Hartanto pun meminta kepada masyarakat tidak menyebarluaskan video asusila tersebut, mengingat pelaku masih dibawah umur.
Baca: Video Mesum Parakan 01 Viral hingga Buat Pemeran Trauma, Polisi Kini Buru sang Perekam
Baca: Viral Video Pelajar Mesum Parakan 01 Serang Banten, Dilakukan di Kawasan Industri Ramai Pekerja
Alami Trauma
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang, Banten, Tarkul Wasyit menyayangkan adanya kasus video mesum di Kecamatan Jawilan, Serang.
Tarkul mendapat laporan bahwa kedua pelajar yang ada di video itu mengalami trauma atas video asusila yang viral dan beredar di masyarakat.
"Anaknya syok, ada dampak dari beredarnya video itu. Tentu kami akan mendampingi dan akan melakukan trauma healing," kata Tarkul saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/3/2021).
Untuk itu, Tarkul meminta kepada masyarakat agar tidak menyebarkan video asusila.
Hal itu demi kepentingan mental kedua pelajar yang terlibat.
"Sebaiknya tidak perlu disebarluaskan, kasihan anak," ujar Tarkul.