Dengan modal ala kadarnya, rumahnya di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan pun disulap menjadi toko kue "Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe", yang menjual aneka panganan kue-kue klasik yang menurutnya agak susah ditemukan di Jakarta.
Si pemilik nomor anggota Mapala UI (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia) M 016 UI, yang juga mantan ketua Mapala UI (1972-1974), ini lebih banyak berkutat dengan ide-ide pembuatan kue istimewa, selain menjadi pembicara di seminar-seminar yang berhubungan dengan kegiatan alam bebas.
Baca: Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis Telah Dipasang di Puncak Mahameru, Pengganti Monumen Lama
Didampingi oleh satu dari tiga anaknya, ia memasak sendiri kue-kue itu. Herman mengaku memiliki banyak buku resep kue klasik Belanda, sebut saja oentbijkoek dan klappertaart.
Selain itu, ia juga punya tante yang jago masak kue Belanda.
Biasanya di suatu kesempatan sang tante akan menularkan kemampuannya memasak kepada keluarga yang lain.
Bersama sahabatnya, Soe Hok Gie, dia juga menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno pasca G30S dan semasa Tritura.
(Tribunnewswiki.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Herman Lantang, Pendiri Mapala UI dan Sahabat Soe Hok Gie Meninggal Dunia, Ini Profilnya.
Simak kabar lainnya di sini